Di antara masa yang merotasi dirinya
enggan menyapa hiruk pikuk karsa;
Berasyik-masyuk mesra.
Menyambut labuhnya jeda,
agar sunyi tetap berdansa
di atas megah utopis malar beretorika.
Dramaturgi tak pernah sepi,
teatrikal kian riuh nan abadi.
Paradoksal bersenggama menyetubuhi,
membersitkan sublimasi ironi;Â
Acap kali melarungkan diri
pada ceruk resti validasi,
berisik pula tak berisi.
Sial sekali, aku tetap menertawakan diri sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI