Adalah engkau yang ku pilih Mungkin kau akan bertanya, mengapa aku? Sungguh tak berdaya dengan pertanyaan itu. Bukan tak mempunyai alasan, namun Pantaskah ini di ungkap, disaat hati terjerat Adalah engkau yang ku pilih Usailah berkisa pada ruang tertahan Hilangkan teorema belenggu masammu Lahirlah asas baru menyusuri penat malam Lepaskan cengkraman sepasang liontin sejoli Adalah engkau yang ku pilih Masih bertanya, mengapa aku? Telanjangkan diri biar kau melihat Kuatkan pelipis pitammu sejenak Desir simfoni kan beranjak menyertakanmu Jangan kau abaikan, sentuh hatimu Adalah engkau yang ku pilih Mengapa aku?, mengapa aku?, kau sebut lagi dan lagi Aku tak bisa dan aku takkan bisa Jangan kau bertanya “ mengapa aku mencintaimu? ” Tapi, tanyakan kapan aku mempersuntingmu. Duhai lafaz pemimpin cahaya sumber ilustrasi: 38288">www.dreamstime.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H