Mohon tunggu...
bagong junior
bagong junior Mohon Tunggu... -

tiada batu yang tak retak dengan tetesan air

Selanjutnya

Tutup

Puisi

intuitif Naif

14 Oktober 2014   02:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14132036901468128923

terasa semakin jauh mimpi dan inginku

tak ayal restu mengokohkan benteng pembatas

seperti tak ada titik temu antara aku dan dia

tawa yang terbungkus luka

bahagiah yang terbungkus tangis

naif aku berjalan tanpa peta

menyendiri dalam langkah rute pasti

larah ini mendewasakanku

tanpamu terbelenggu rasa dungu

gelap diantara para cahaya

sendiri di antara keramaian

kemana arus akan berkumandang

mengawal selayang pandang tipuan

mencoba mengerti akan jalan hidup ini

tertatih memperbaiki segalah kesalahan

mencoba merubah pedih menjadi motivasi untuk tetap tegar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun