Mohon tunggu...
Bagoes Rahmad
Bagoes Rahmad Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

Ada kalanya menyerah dan ada kalanya menghantam,semua ada timingnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PMM UMM 18: Program yang Bisa Melindungi Desa Bendosari dari Covid-19

6 Februari 2021   21:46 Diperbarui: 6 Februari 2021   22:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi virus Covid-19 yang mendunia kini tidak hanya menyerang kota-kota besar di Indonesia,namun juga merangsek hingga ke pedesaan yang tentram dari hiruk pikuk kota.PMM 18 atau Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa yang digagas oleh UMM membantu Desa Bendosari,Pujon tepatnya di Desa Dadapan Kulon untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Letak Desa Bendosari yang menjorok ke dalam hutan dan jauh dari kota,membuat kesadaran akan bahaya virus Covid-19 ini menjadi minim,atau bahkan menganggap kalau virus tersebut tidak akan masuk ke desa.Desa yang kuat dalam sektor pertanian ini tak sadar bila bahaya yang selamanya mereka anggap remeh dapat masuk dengan mudah melalui interaksi pengepul yang mengambil hasil pertanian desa tersebut.Tempat yang ramai seperti koperasi desa,menjadi salah satu tempat rawan penyebaran virus.

Virus yang menempel di tangan atau barang lebih lama untuk bertahan hidup daripada di udara.Jika ini terus berlangsung (kontak antara pengepul dan petani) dalam waktu yang bertahap,maka ditakutkan akan terjadi pandemic yang merata dan tidak dapat dikendalikan.Oleh karena itu dengan adanya program pembuatan tempat cuci tangan diharapkan mampu memperkecil resiko penyebaran virus di Desa Bendosari.Ide yang simple nan kreatif ini memanfaatkan wadah tempat sampah yang berbentuk tabung untuk mempermudah dalam pengerjaan dan efektifitas waktu.

Kelompok PMM 18 juga mengajak anggota karang taruna dalam program tersebut untuk meningkatkan efektifitas waktu serta menjadi kesempatan untuk berbaur,namun dengan tetap menaati protocol kesehatan.Penempatan yang efektif dengan cara menempatkan pada tempat yang sekiranya ramai akan kegiatan seperti koperasi,masjid,taman kanak” serta tempat public lainnya bagi warga desa.Selain itu juga ada edukasi tentang bahaya bila virus yang menempel di tangan tidak dicuci sebelum pulang ke rumah bertemu sanak keluarga.

Warga desa diharapkan mampu memahami bahaya tidak mencuci tangan di kala pandemic virus Covid-19 yang belum berakhir.Jika sudah sadar akan bahaya tersebut,maka akan tercipta kebiasaan yang disiplin yang kuat dan akan terhindar dari resiko tertular Covid-19.Bayangkan saja bila keluarga kita tertular oleh virus yang terbawa oleh tubuh kita sendiri tanpa kita sadari.Aksi merupakan tindakan lanjut dari perkataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun