[caption id="attachment_119205" align="aligncenter" width="640" caption="Generasi Anak Damai angkatan 2011"][/caption] Beberapa hari lalu kami mengikuti sebuah Camp Anak Muda di kota kami, bertempat di salah satu sudut bukit yang indah beberapa anak muda utusan dari berbagai agama di kota kami berkumpul untuk belajar arti kata " damai ".Camp berlangsung 3 hari, dan sudah berlangsung dua kali sebelumnya di kota-kabupaten Jayapura dan untuk yang ke 3 ini camp di isi dengan berbagai acara dari kunjungan ke rumah sakit dan game game seru bertema kedamaian, camp ini di suguhkan panitia dengan gaya anak muda yg kental
[caption id="attachment_119203" align="alignright" width="448" caption="lokasi; RS Abepura,Sharing time dgn pasien rumah sakit"][/caption] Camp ini di rancang dan di dukung oleh pemuda pemudi dari berbagai unsur umat beragama di kota kami Abepura-Jayapura Papua. Ada terdaftar utusan dari umat budha, Islam,Katolik,Advent,Nasrani bersama sama mengikuti camp ini. Warna kepemimpinan khas pemuda yang sederhana dan penuh keceriaan mengisi setiap sesi dalam camp dari sesi gambar diri sampai sesi petuah dari pemuka agama masing-masing yang di dengar bersama-sama, games team building sampai pentas seni yang spontan. Camp ini sendiri di pimpin oleh seorang remaja putri yang baru kelas 3 SMA di dukung oleh rekan rekan yang di kenalnya ( umumnya anak2 SMA/Mahasiswa )yang membentuk team kecil.
Yang di sajikan dalam Camp ini cukup sederhana namun menarik, yaitu “Damai”, di mana para pemateri di minta oleh para panitia untuk memperkenalkan arti damai terhadap diri sendiri, terhadap sesama dan Tuhan. Di kupas dengan sederhana dengan bahasa anak muda menjadikan Acara camp berlangsung menarik dan berkesan, Response positif sangat banyak di sampaikan baik dari masyarakat ketika melihat kegiatan baksos atau dari para peserta sendiri.
[caption id="attachment_119202" align="alignright" width="448" caption="berdoa bagi yang sakit"][/caption] Nilai nilai kebhinekaan tunggal ika sangat kental, ketika anak anak camp ini mengunjungi salah satu rumah sakit di kota kami, sekitar 100 anak muda-remaja ini berbondong bondong menjenguk pasien yang adaberdialog, berdoa, menghibur bahkan sampai membersihkan sampah di rumah sakit tersebut tanpa malu dan sungkan. Bahkanjika mereka berdoa mereka melakukan dengan polos dengan cara masing masing tanpa memandang agamanya, jika yg pasien tersebut muslim yang memimpin peserta dari agama bersangkutan begitu seterusnya.
Pesan Damai yang dibawa oleh pemuda pemudi dalam camp damai ini sangat sederhana namun berkesan, “agama boleh beda tapi tidak memisahkan kami” kata kata yang sering terucap dari bibir peserta ,”Sebelumnya saya membenci orang Islam namun sekarang saya ingin bilang I lop u pul untuk kalian semua” testimony seorang peserta dengan polosnya didepan para peserta lain dalam salah satu sesi testimony. Dan ada beberapa testimony lain yang serupa umumnya para peserta mendapat pelajaran positif untuk dapat hidup damai dengan diri sendiri, lingkungan, dan Tuhan. Banyak dari mereka ingin camp ini berlanjut, rasa kaku dan curiga terhadap pemeluk agama lain sirna dan berganti dengan nilai nilai kebersamaan dan kasih dalam waktu 3 hari tersebut. Banyak peserta ingin segera bercerita kepada temannya tentang camp ini dan datang kembali pada camp berikutnya, jadi sampai bertemu di camp selanjutnya
[caption id="attachment_119193" align="alignleft" width="640" caption="lokasi ; Vihara Arya Dharma"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H