Hari ini, 1 Januari 2025, menurut kalender Masehi. Dari sisi perjalanan waktu, hari ini sama saja dengan hari-hari sebelumnya dan sesudahnya. Karena waktu hari ini tetap saja terdiri dari detik dan menit yang sama dengan hari sebelum dan sesudahnya.
Manusia menentukan penghitungan waktu yang diberikan  oleh Tuhan Maha Esa dan Maha Kuasa. Penghitungan waktu dimulai dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. Pengaturan waktu tersebut digunakan juga kalender yang menjadi tanda waktu bagi manusia menentukan umur sesuatu. Kalender juga menjadi acuan rencana kerja ke depan untuk dilakukan.
Selama ini dikenal kalender Masehi dan kalender Hijriyah. Kalender Masehi  berdasarkan perputaran bumi mengitari matahari. Sedangkan kalender Hijriyah berdasarkan perputaran bulan mengeliling bumi. Sehingga antara kalender Masehi dengan kalender Hijriyah terdapat perbedaan jumlah setiap tahunnya.
Bagi orang Piaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman), juga memiliki kalender sendiri. Selama ini hanya hidup di tengah-tengah masyarakat yang digunakan untuk menghitung rencana-rencana ke depannya. Misalnya, dalam menentukan kapan akan dilangsungkan tunangan, pesta perkawinan, batagak kudo-kudo, maangkek gala (datuak), maacah-an batu (pemasangan pondasi rumah/bangunan) dan kegiatan lainnya.
Dalam kalender Piaman tersebut, nama-nama bulan secara berurutan disebut bulan Tabuik, Sapa, Muluik, Adiah Muluik, Adiak Muluik nan Kaduo, Carai, Sambareh, Lamang, Puaso, Â Rayo, Adiak Rayo dan Haji. Â Kalender Piaman ini sejalan dengan tahun Hijriyah. Sedangkan nama-nama hari adalah Sinayan, Salasa, Raba'a, Kamih, Juma'aik, Satu dan Akaik.
Bulan pertama, Tabuik. Disebut bulan Tabuik, karena pada bulan ini diselenggarakan perayaan Tabuik. Tabuik digelar setiap tanggal 1 hingga 10 Muharram. Bulan Tabuik merupakan bulan pertama bagi masyarakat Piaman. Pada bulan ini Tabuik digelar sehingga Pariaman menjadi ramai oleh pengunjung yang datang dari berbagai pelosok negeri.
Bulan kedua, Sapa. Pada bulan ini masyarakat Piaman yang menganut paham bertarikat dengan Syatariyah melaksanakan Sapa ke makam Syekh Burhanuddin, ulama terkemuka di Ulakan, Kabupaten Padangpariaman.
Bulan ketiga, Muluik. Pada bulan ini mulai diadakan peringatan Maulud Nabi Muhammad Saw. Kegiatan Muluik (Maulud) dilangsungkan di surau kaum yang berada di salah satu korong, desa atau nagari.
Bulan keempat, Adiak Muluik. Pada bulan ini juga diadakan peringatan Maulud Nabi Muhammad Saw. Jika pada bulan Muluik diadakan kegiatan Maulud di satu surau, maka pada bulan ini diadakan kegiatan Maulud di surau lain yang masih satu Korong, desa atau nagari.Â
Bulan kelima, Adiak Muluik Kaduo. Ini merupakan peringatan Maulud Nabi Muhammad Saw. yang sudah diujung. Biasanya kegiatan Maulud dipusatkan di masjid nagari/desa yang besar.Â