International Standard Book Number (ISBN) atau sistem penomoran buku internasional yang dicantumkan pada buku-buku yang diterbitkan untuk umum. Pada Senin 16 Desember 2024, Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI yang dipercaya Pemerintah Indonesia mengelola ISBN menyelenggarakan Sosialisasi Aplikasi Baru Layanan ISBN melalui pertemuan virtual (zoom).
Saya tentu saja menggunakan kesempatan itu untuk mendapatkan informasi dan perkembangan terbaru yang sudah dan akan dilakukan Tim ISBN dalam pelayanan ISBN kepada penerbit di Indonesia. Pertemuan virtual tersebut diikuti lebih dari 700-an peserta yang tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia ini.
Ternyata, tanpa saya sadari, setelah membuka arsip-arsip, saya sudah menggunakan jasa ISBN ini selama 29 tahun. Pertama kali menggunakan ISBN pada tahun 1995, yakni buku pertama yang saya tulis dan terbitkan. Judulnya "Filateli, dari Hobi sampai Bisnis". Buku ini kumpulan tulisan tentang filateli. Saya sebagai penyuntingnya. Buku ini mendapatkan nomor ISBN 979-8833-00-7.
Buku "Filateli, dari Hobi sampai Bisnis", Â memuat 7 bagian, 24 tulisan dan 3 lampiran. Tulisan Armaidi Tanjung sebanyak 9, Ary Fadilla 3 tulisan, Erman Syamsuddin SH, Drs. Yulisman, Kawilpos V Sumbar-Riau, Thamrin MK, Ir. Mulyana Sadiun, Drs. Richard Yani Susilo, MBA, Dr. R.H.H. Nelwan, F.X. Kurnadi, Erwin Wahyudi Gunawan, masing-masing 1 tulisan.
Harus diakui, buku setebal 209 halaman + v, dicetak di kertas koran. Sehingga penampilannya masih jauh dari harapan. Namun sebagai langkah pertama saya menulis dan menerbitkan buku, ini merupakan pondasi dasar untuk menulis dan menerbitkan buku berikutnya.
Beberapa waktu lalu, Drs. Richard Yani Susilo, MBA, menghubungi saya untuk berkenan  meminjamkan buku tersebut. Dengan senang hati dipinjamkan, yang kemudian didigitalkan. Sehingga sekarang buku tersebut sudah bisa diakses karena sudah didigitalkan.
Terbitnya buku pertama tersebut, bukan berarti saya berhenti menulis untuk menerbitkan buku. Justru semakin memotivasi untuk menulis dan menerbitkan buku. Tahun berikutnya, 1996, saya terbitkan lagi buku berjudul, "Menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi, Panduan Memilih Program Studi di Perguruan Tinggi Sumbar" dengan nomor ISBN 979-8833-01-5. Saya selalu menerbitkan buku berusaha mendapatkan ISBN. Ketika diajak atau ditawari menulis buku, kepada pihak yang mengajak atau mensponsori penerbitannya, memberikan alternatif bagaimana buku tersebut diuruskan ISBN-nya. Alhamdulillah ada saja jalan keluarnya.
Sedangkan ISBN tahun ini untuk buku saya berjudul "Dinamika Pemikiran dan Gerakan Mahasiswa Sumatera Barat Era 1990-an" dengan nomor ISBN 978-979-8833-79-3, terbit Agustus 2024.
Pertama kali mengurus ISBN dengan pengiriman surat via pos dan membayar. Kalau tidak salah ingat, satu ISBN pernah membayar Rp 25.000. Sesuai dengan kebijakan pelayanan ISBN, pembayaran ini juga dihilangkan, termasuk penggunakan aplikasi yang menyesuaikan perkembangan teknologi informasi.
Dari paparan Sosialisasi Aplikasi Pelayanan ISBN, Senin 16 Desember 2024, ternyata pelayanan ISBN juga sudah mengalami beberapa perubahan. Tahun 1986 layanan implementasi ISBN di Indonesia dilakukan. Tahun 2010 pembangunan aplikasi sederhana yang berbasis Local Area Network (LAN). Tahun 2012  pengembangan aplikasi ISBN yang dapat mengakomodir kebutuhan  penerbit. Tahun 2018 penerapan kebijakan layanan ISBN secara online.
