Mohon tunggu...
Money

Bisnis Tepung Kentang di Indonesia, Kenapa Tidak?

15 Desember 2016   21:45 Diperbarui: 15 Desember 2016   21:51 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mendengar nama tepung kentang mungkin bukan sesuatu yang familiar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Kebanyakan dari kita pasti lebih sering mendengar tepung terigu, tepung beras dan tepung jagung dibanding mendengar tepung kentang. Hal ini wajar terjadi karena memang di Indonesia kentang lebih banyak diolah sebagai sayuran dan lauk. Berbeda dengan masyarakat Eropa atau Amerika yang menjadikan kentang sebagai bahan makanan pokok. Otomatis olahan kentang di negara-negara tersebut sangat beragam, termasuk potato starch atau tepung kentang.

Di dalam dunia bakery sendiri tepung kentang biasanya digunakan sebagai bahan pelengkap agar kue dan roti lebih lembut dan secara keseluruhan rasanya lebih enak. Selain itu tepung kentang juga bisa digunakan sebagai bahan pengental saus yang baik karena tepung kentang ini tidak menggumpal dan tidak mempunyai rasa. Kegunaan-kegunaan tersebut hanya sebagian kecil dari kegunaan tepung kentang. Selain kegunaan yang sudah disebutkan, menurut situs Livestrong.com tepung kentang juga baik bagi pencernaan karena mengandung pati resisten yang dapat mencegah kanker usus besar.

Mengapa tepung kentang belum terkenal di Indonesia? Tepung kentang tidak populer di Indonesia karena berbagai faktor, salah satunya adalah harga yang mahal bila dibandingkan dengan tepung jagung. Tepung kentang bisa mencapai harga Rp 45.000 per kilogram sementara tepung jagung hanya seharga Rp 10.000 s.d. Rp 15.000 per kilogram. Hal ini terjadi karena tepung kentang yang ada di Indonesia adalah tepung kentang impor dari Eropa, Amerika atau China.

Peluang Bisnis di Indonesia

Impor tepung kentang di Indonesia bisa menjadi peluang bagi kita. Idenya adalah dengan memproduksi tepung kentang di dalam negeri, tidak hanya itu bahan baku kentang juga berasal dari petani lokal. Saya telah mencoba membuat perhitungan biaya produksi jika produksi tepung kentang ini dilakukan di dalam negeri dan bahan baku berasal dari dalam negeri. Hasilnya adalah saya bisa menjual tepung kentang seharga Rp 25.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga tepung kentang impor.

Kelayakan Investasi

Bisnis tepung kentang ini hanya akan bisa berjalan jika saya mempunyai modal untuk memulai bisnis. Saya sudah melakukan perhitungan tentang kelayakan investasi bisnis tepung kentang ini. Saya mencoba menghitung kelayakan investasi bisnis dengan cara mencari nilai NPV (Net Present Value), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio).

 Dengan modal awal  Rp 240.134.457.200,00 hasil perhitungan saya adalah:

  • NPV sebesar Rp 385.052.854.710,00
  • Profitability Index 2, 5
  • Internal Rate of Return sebesar 59%
  • B/C Ratio sebesar 1,79

Semua perhitungan dilakukan dengan asumsi jangka waktu proyek selama 5 tahun.

Melihat hasil perhitungan tersebut menurut saya proyek ini sangat layak untuk direalisasikan. Jadi tunggu apalagi? Ayo investasi!

Bagea Ganinada Jungjunan

1406621475

Program Sarjana Ilmu Administrasi Niaga

Universitas Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun