Mohon tunggu...
bagasyusuf
bagasyusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

halo nama saya bagas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Virus Monkeypox

6 Januari 2025   13:24 Diperbarui: 6 Januari 2025   13:24 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemunculan virus monkeypox pada tahun 2022 memberikan peringatan penting tentang kesiapan global menghadapi ancaman penyakit menular. Meskipun dunia masih berjuang pulih dari dampak COVID-19, virus ini menunjukkan bahwa ancaman kesehatan baru bisa muncul kapan saja. Tingkat keparahan yang lebih rendah dibanding COVID-19 tidak berarti kita bisa mengabaikan pelajaran berharga dari wabah ini.
 
Zoonosis merupakan ancaman kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di era modern. Perubahan iklim dan deforestasi yang tidak terkendali telah meningkatkan frekuensi kontak antara manusia dan hewan liar. Kasus monkeypox yang awalnya ditemukan pada kera dan hewan pengerat di Afrika menjadi bukti nyata bagaimana penyakit dapat berpindah dari hewan ke manusia dengan mudah.
 
Kerusakan habitat alami telah menciptakan kondisi yang semakin mengkhawatirkan bagi kesehatan global. Hewan liar yang kehilangan tempat tinggal terpaksa mencari habitat baru yang lebih dekat dengan pemukiman manusia. Situasi ini meningkatkan risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia dan menciptakan potensi munculnya varian virus baru.
 
Koordinasi global dalam penanganan monkeypox telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan respons awal terhadap COVID-19. Negara-negara di seluruh dunia bergerak lebih cepat dalam berbagi informasi penting terkait penyebaran virus. Protokol pencegahan dan penanganan kasus juga dapat segera ditetapkan berkat pembelajaran dari pengalaman pandemi sebelumnya.
 
Ketimpangan akses terhadap layanan kesehatan masih menjadi tantangan serius dalam penanganan wabah global. Negara-negara berkembang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan vaksin dan pengobatan yang memadai. Situasi ini menunjukkan pentingnya membangun sistem distribusi sumber daya kesehatan yang lebih adil dan merata di tingkat global.
 
Stigma sosial menjadi hambatan serius dalam upaya pengendalian penyebaran monkeypox. Kesalahpahaman awal yang mengaitkan virus ini dengan kelompok masyarakat tertentu telah menciptakan diskriminasi yang tidak beralasan. Hal ini menghambat upaya pelacakan kontak dan pengobatan karena sebagian masyarakat enggan melaporkan gejala yang dialami akibat takut mendapat stigma negatif.
 
Penguatan sistem kesehatan dan dukungan terhadap penelitian medis harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman penyakit di masa depan. Keberhasilan para ilmuwan dalam memahami karakteristik virus monkeypox dan mengembangkan metode penanganan yang efektif merupakan hasil dari investasi jangka panjang di bidang kesehatan. Tanpa dukungan finansial yang berkelanjutan untuk penelitian dan pengembangan, kita akan kesulitan menghadapi ancaman penyakit baru di masa mendatang.
 
Kerja sama internasional merupakan kunci dalam menghadapi ancaman kesehatan global. Tidak ada negara yang mampu mengatasi wabah penyakit sendirian, terlepas dari seberapa maju sistem kesehatannya. Pengalaman menghadapi monkeypox membuktikan bahwa sharing informasi, resources, dan expertise antar negara sangat penting untuk pengendalian wabah yang efektif. Diperlukan komitmen politik yang kuat dan kesadaran kolektif bahwa kesehatan global adalah tanggung jawab bersama seluruh negara di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun