Pada zaman millenial ini, manusia dihadapkan dalam berbagai jenis teknologi yang terus menerus berkembang. Salah satu dari perkembangan teknologi ini adalah game MOBA. Game MOBA memiliki beberapa jenis genre diantaranya adalah MOBA. Game MOBA telah berkembang pesat di kalangan pemuda dan pemudi di dunia, khususnya Indonesia. Untuk itu mari kita bahas apa dampak dari game MOBA bagi kaum millenial indonesia.
Menurut Wikipedia.com, Game adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain (sebuah mainan), sebuah barang atau sesuatu yang pada umumnya digunakan untuk hiburan atau kesenangan, dan kadang-kadang digunakan sebagai alat pendidikan. Game MOBA adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jejaring komputer. Jejaringan yang biasa digunakan adalah jejaring internet dan yang sejenisnya. Permainan daring dapat dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan komputer yang terhubung ke dalam sebuah jaringan tertentu. Game MOBA sudah sangat berkembang di Indonesia, beberapa diantaranya adalah Mobile Legends: Bang Bang, Dota 2, dan League of Legends.
Berdasarkan laporan We Are Social, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemain video game terbanyak ketiga di dunia. Laporan tersebut mencatat ada 94,5% pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia yang memainkan video game per Januari 2022. Dengan jumlah sebanyak ini remaja Indonesia menjadi terpengaruh dengan ada nya game MOBA mobile ini, yang menyebabkan beberapa dampak buruk dan dampak baik.
Dampak buruk yang dibawa oleh Game MOBA antar lain:
- Fokus yang berlebihan
Ketika seseorang memainkan game MOBA, terakadang mereka akan terlalu asyik memainkannya, membuat mereka hilang fokus akan kegiatan lain dan membuat kecanduan. Sehingga akan berpengaruh pada masalah yang lain seperti telat makan, postur tubuh yang bungkuk dan lain sebagainya.
- Buruk bagi penglihatan mata
Menatap layar gawai terlalu lama akan berdampak pada kesehatan mata. Hal ini bisa dialami dalam bentuk gampang lelahnya mata, mata menjadi minus, mata menjadi merah, dan lainnya
- Cenderung membuat menjadi lebih agresif
Perlu kita ketahui bahwa game MOBA mobile dimainkan oleh berbagai kalangan, tidak jarang banyak orang yang cenderung berkata kasar atau umpatan-umpatan yang tidak baik untuk di dengar terutama anak millenial. Selain itu, emosi seseorang bisa melunjak atau menaik drastis ketika kalah dalam game atau dihina oleh musuh dalam game MOBA tersebut.
Dilansir dari News18, pada tahun 2012 lalu Chen Rong-Yu, berumur 23 tahun ditemukan tewas di sebuah kafe internet. Pria asal taiwan tersebut meninggal diduga karena tak berhenti bermain game MOBA kesukaannya selama 23 jam nonstop. Menurut keterangan petugas wanita yang berjaga, Ron-Yu sempat beberapa kali terjatuh dari kursinya sebelum akhirnya meninggal.
Diberitakan Tempo.co, Sabtu (6/3/2021), anggota KPAI Retno Listyarti, mengatakan saat pengawasan di kota Cimahi, ada 2 siswa kelas 7 SMP yang berhenti sekolah karena kecanduan game MOBA. Bahkan, satu diantaranya harus menjalani pemulihan secara psikologi sehingga harus berhenti sementara (cuti) selama setahun. Para guru setempat bercerita bahwa anak-anak yang pagi hari tidak muncul di PJJ online ternyata masih tidur. Hal ini disebebkan sebelumnya anak-anak tersebut sibuk bermain game MOBA hingga menjelang subuh.
Bisa disimpulkan dampak buruk dari game bukan hanya sekedar mata minus atau postur tubuh, tapi bisa berakibat pada putus sekolah bahkan kematian.
Walau terdapat banyak sekali dampak buruk dari game MOBA, nyatanya game MOBA mobile juga membawa dampak positif bagi anak millenial sekarang. Diantaranya :
- Meningkatan aktivitas otak