Tak sanggup untuk menatap, Seakan terperangkap dalam mimipi yang menggelap,
Aku tau engkau hanya ingin menggenggam langit biru,
Semua kau lakukan hanya untuk kedua putramu.
Secerca rindu hadir disetiap mimpimu,
Memberi kekuatan untuk terus bertahan
Lehah, putus asa, dan kecewa itu adalah hirarki kegelisahan
Namun semua hilang dikala teriakan kau kumandangkan.
Tangisan dan ringkihan sudah sering terdengar sampai seberang
Berharap bantuan datang dikala pemberontak Menyusun strategi perang.
Dalam sholat ku berdoa kepadanya, demi pinta keselamatanmu.
Menolak hipotesis buruk dalam perasaaan yang terpuruk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!