Paulus juga menjelaskan bahwa persembahan tersebut bukan ditujukan untuk memperkaya pihak lain tetapi untuk di bagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan, kebutuhan para pelayan penuh waktu dan orang-orang miskin (Ayt 9, 12,13).
      Maka, sebuah pengajaran yang dangkal apabila ayat ini kita pahami secara letter lux dan sebatas pada "orang yang memberi persembahan sedikit, akan mendapat berkat sedikit dan orang yang memberi persembahan banyak akan mendapatkan berkat banyak". Jika demikian kita dapat salah dan terjebak pada motivasi yang keliru. Kita bisa saja lebih memikirkan jumlah materi yang akan kita dapatkan, daripada berfokus pada kerelaan hati tanpa pamrih di dalam sebuah persembahan. | BPA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H