Mohon tunggu...
Bagas Prabowo Adi
Bagas Prabowo Adi Mohon Tunggu... Penulis - Teologi | Pemuridan

Studying at Surakarta Christian University, Faculty of Theology | Instagram : @bagasprabowo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dilahirkan Kembali Karena Injil

22 Agustus 2020   22:08 Diperbarui: 22 Agustus 2020   22:21 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesaat setelah orang menerima Injil dengan sepenuh hati ia akan mengalami kelahiran baru. kelahiran baru menjadikan kita sebagai ciptaan baru (2 Kor 5 : 17). Arti kata "ciptaan baru" berarti kita benar-benar hidup dalam kehidupan yang baru, bukan kehidupan yang diperbaiki atau direkondisikan, melainkan dilahirkan dalam kehidupan yang baru. Mungkin akan timbul pertanyaan dalam benak kita, apa makna yang sesungguhnya dari kelahiran baru ini? Apakah mungkin seseorang yang sudah tua dilahirkan kembali? Apakah mungkin ia dapat masuk lagi ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan kembali? Pertanyaan yang sama pula seperti yang di lontarkan oleh Nikodemus seorang pemimpin agama Yahudi (Yoh 3 : 3,5).

Mari kita melihat lebih dalam Yohanes 3 : 1-21. Dalam ayatnya yang ke-5 Yesus berkata "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.". Hal ini membuat kita melihat bahwa ada sebuah sistem kelahiran dan kematian yang berbeda dalam konsep Injil. Kelahiran dan kematian dalam konsep Injil mengemukakan bahwa seseorang yang hanya dilahirkan secara daging maka ia akan mengalami 2 kali kematian, yaitu kematian fisik dan kematian Roh / kematian kekal (Yoh 3 : 16-18). Namun, orang yang dilahirkan secara daging dan Roh, hanya mengalami 1 kali kematian saja yaitu kematian fisik. Sebab, kelahiran Roh tidak mengenal kematian dan mengalami kebinasaan. Dari penjelasan tersebut kita sekarang mengetahui bahwa kelahiran baru yang dimaksudkan adalah kelahiran menurut Roh.

Lantas mengapa kita harus dilahirkan menurut Roh? Apakah sebelumnya kita belum lahir? Bagaimana kondisi Roh kita sebelumnya? Manusia sejatinya telah mengalami kematian rohani sejak dalam kandungan oleh karena dosa yang dilakukan sejak jaman Adam dan Hawa. Kejatuhan manusia terhadap dosa dan pelanggaran membuat manusia mati secara rohani (Efesus 2 : 1-3). Status berdosa telah disandang oleh setiap orang sejak dalam kandungan. Akibat dari kematian ini maka manusia akan mengalami kebinasaan kekal seperti yang telah kita ketahui dalam judul sebelumnya "Pindah ke dalam Hidup bagian 1-3". Kelahiran baru ini hanya bisa kita peroleh saat kita menerima Injil yaitu ketika Yesus menjadi Tuhan dan Juruselamat secara pribadi dalam hati kita.

Melalui kelahiran baru ini kita tidak hanya mendapat hidup yang kekal saja, tetapi juga menjadi ciptaan yang baru, hidup yang lama telah berlalu, dan kehidupan baru pun dialami (2 Kor 5:17). Selain itu kita juga memiliki hak privilage sebagai anak-anak Allah (Yoh 1 : 12; Gal 4:7). Dan hal itu juga membuat kita dapat memanggil Allah dengan sebutan yang karib yaitu Abba dan Bapa (Rm 8:15,16). Relasi dengan Allah bukan lagi sebuah relasi yang jauh, tetapi relasi yang dekat dan hangat layaknya bapa dengan anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun