Hubungan idealnya menjadi tempat kita menemukan rasa aman, kenyamanan, dan kedamaian dengan pasangan. Namun, realitas sering kali berkata lain. Ada jenis hubungan yang memikat, tetapi juga menyakitkan, dan terus-menerus menarik kedua pihak kembali ke dalam pola yang sama, hubungan ini dikenal dengan istilah karmic relationship.
Karmic relationship penuh dengan situasi hubungan yang sulit dan menguras emosional. Meski seringkali berakhir dengan perpisahan, karmic relationship dapat membentuk pribadi seseorang melalui berbagai tantangan emosional yang dihadirkan.
Mari kita bahas lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan karmic relationship, bagaimana kita mengidentifikasi tanda-tandanya, kemudian mengapa hubungan ini sering terjadi dan hal apa yang bisa kita pelajari dari hubungan tersebut.
Memahami Karmic RelationshipÂ
Secara harfiah, karmic atau karma dapat diartikan sebagai konsekuensi dari tindakan kita, baik yang dilakukan di masa lalu maupun saat ini. Dalam hal percintaan, konsep karmic relationship muncul dari anggapan bahwa seseorang dan pasangannya telah terikat sejak kehidupan sebelumnya. Entah itu karena kesalahan dalam hubungan sebelumnya atau luka yang belum sembuh, karmic relationship muncul untuk mengingatkan tentang berbagai hal yang perlu diperbaiki di dalam diri.
Meminjam pendapat dari Barbara De Angelis, seorang psikolog yang terkenal dengan tulisan-tulisannya tentang hubungan dan cinta, menjelaskan bahwa karmic relationship sering kali penuh tantangan karena hubungan ini memunculkan bagian dari diri kita yang tersembunyi atau terluka. Tujuan dari karmic relationship hanya untuk mendorong pertumbuhan pribadi dengan menghadapi berbagai sisi negatif dari diri sendiri melalui pasangan.
Meminjam lagi pendapat dari De Angelis, pasangan dalam karmic relationship seperti cermin yang menunjukkan luka batin atau trauma yang mungkin belum kita sadari, sehingga memungkinkan kita untuk menyembuhkan diri dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Karmic relationship tidak didesain untuk menjadi hubungan yang langgeng. Sebaliknya, ia menjadi cerminan dari tantangan, trauma, dan ketidakamanan yang belum kita selesaikan. Karenanya, hubungan ini bisa sangat intens, penuh gairah, namun juga penuh konflik.
Mengapa Karmic Relationship Bisa Terjadi?