Dalam pengembangan EBT, direncanakan kuota kapasitas pembangkit yang dapat masuk ke sistem. Kuota ini nantinya dapat dipenuhi dengan pengembangan pembangkit PLN maupun rencana pembangkit IPP yang belum memasuki tahap PPA. Rencana pembangkit ini dinyatakan sebagai kuota kapasitas yang tersebar dalam suatu sistem. Kuota kapasitas tersebar tersebut dapat diisi oleh potensi baik yang sudah tercantum dalam daftar potensi maupun yang belum apabila telah menyelesaikan studi kelayakan dan studi penyambungan yang diverifikasi PLN serta mempunyai kemampuan pendanaan untuk pembangunan, dan harga listrik sesuai ketentuan yang berlaku.
Kajian dengan EnergyPlan
EnergyPLAN adalah aplikasi perangkat lunak open-source yang digunakan untuk perencanaan dan analisis sistem energi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Aplikasi ini dikembangkan oleh Technical University of Denmark dan tersedia untuk diunduh secara gratis. EnergyPLAN digunakan untuk mengoptimalkan strategi pengembangan energi di tingkat nasional, regional, dan lokal dengan memperhitungkan sumber daya energi yang tersedia, teknologi yang ada, dan target emisi yang ditetapkan. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi dampak dari kebijakan energi dan berbagai skenario pengembangan energi yang berbeda.
Aplikasi EnergyPLAN menggunakan model matematika yang sangat rinci untuk memperkirakan permintaan energi dan mengevaluasi potensi pengembangan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, biomassa, dan lainnya. Aplikasi ini juga dapat menghitung biaya yang terkait dengan pengembangan energi terbarukan dan membandingkannya dengan biaya pengembangan energi fosil. EnergyPLAN juga memiliki kemampuan untuk memperhitungkan berbagai faktor lingkungan seperti emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang dihasilkan oleh berbagai jenis sumber energi.Â
Aplikasi ini dapat membantu pengguna dalam mengevaluasi kebijakan energi yang berbeda dan membuat keputusan yang lebih baik dalam membangun sistem energi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam rangka mencapai tujuan net zero emission, aplikasi EnergyPLAN dapat digunakan untuk merencanakan transisi menuju sumber energi bersih dan membantu pengguna dalam membangun sistem energi yang ramah lingkungan. Aplikasi ini juga dapat membantu dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya energi yang ada untuk meminimalkan emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Dari bauran emisi yang diproduksi oleh ketiga scenario didapatkan bahwa pada tahun 2030, scenario 3 lah yang memiliki emisi CO2 terendah hinggal mencapai 0 Mt.
- Skenario 1 dengan emisi pada tahun 2030 sebesar 0,096 Mt
- Skenario 2 dengan emisi pada tahun 2030 sebesar 0,004 Mt
- Skenario 3 dengan emisi pada tahun 2030 sebesar 0 Mt
Pada penggunaaan software DIGSILENT, analisa konsep System Security diperoleh dengan melakukan assessment terhadap sistem jaringan pada kajian ini dilakukan Load Flow Analysis sehingga diperoleh nilai pembebanan, tegangan, dan losses jaringan. Dari perbandingan 3 skenario pada tabel 13 menunjukkan analisa laodflow pada setiap scenario dapat memenuhi standar tegangan dan memenuhi reserve margin hingga diatas n-2. Meskipun demikian terdapat perbedaan dari segi losess skenario 3 menunjukkan losses tertinggi hingga 4.54% losses terendah pada skenario 1 hanya 1.54%.
Hal ini diakibatkan pada skenario 1 pemilihan pembangkit pebih fleksibel, pembangunan PLTU dapat dilakukan di seluruh garis pantai. Berbeda dengan pembangunan pembangkit EBT seperti panas bumi dan hydro hanya dapat dilakukan dekat pada sumber energi primernya. Pembangunan panas bumi hanya dapat dilakukan disekitar Kotamoagu dan Lahendong serta untuk Hydro berada di sekitar danau Tondano dan Bolangmangondow. untuk potensi Hydro di Gorontalo terdapat pada sungai sungai kecil. Dari analisa reserve margin dengan 1 unit pembangkit terbesar 110 MW maka di semua scenario memenuhi kontigensi N-1.