Silo birokrasi, Kebijakan, Kesejahteraan Warga
Abstract
This publication presents the impact of bureaucratic silos on society, because there are still many departments and units that do not cooperate enough, causing miscommunication in government units, sub-optimal and unsatisfactory services by public servants, policies that collide with each other, and excessive absorption of resources. We use 3 databases, namely Emerald Insight, Sage Publishing, and Springer, to get the appropriate journals by filtering journals. While processing the data obtained, The author use qualitative methods and combines the results of primary research to provide more accurate and clear facts.
Keywords
Bureaucratic Silo, Policy, Citizen Well-being
1. Introduction
Â
Birokrasi muncul sebagai metode untuk melaksanakan tugas dan kebijakan yang ada agar dapat berjalan dengan baik. Birokrasi hadir ke dalam dunia pemerintahan untuk membantu tugas-tugas pemerintahan dan penetapan kebijakan. Menurut Max Weber "suatu organisasi yang terdiri dari staf yang terlatih secara profesional dan memiliki otoritas formal yang diberikan oleh hukum atau peraturan" di bukunya pula Max weber juga memiliki pandangan bahwa birokrasi sebagai bentuk organisasi yang memiliki tugas yang sama untuk kepentingan bersama1. Birokrasi dengan tujuan kerja yang terpisah-pisah dirasa tidak mungkin berjalan dengan baik dan menghasilkan produk dari birokrasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Integrasi menjadi elemen pendukung dari adanya birokrasi yang mampu menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien, integrasi juga memberikan tempat dalam suatu keseluruhan suatu birokrasi agar menjadi satu kesatuan yang utuh dalam hal pembauran struktur birokrasi, karena di dalam birokrasi dengan menyatukan elemen-elemen dengan karakter yang berbeda seperti adanya partisipasi aktif dan menjunjung tinggi tanggung jawab di dalam birokrasi, lalu menyatukan rasa toleransi dan juga tingkat solidaritas yang tinggi semua itu diatur klasifikasinya sesuai konsep dan unit maka akan terbentuknya integrasi yang baik dalam birokrasi, menurut seorang ahli sosial Idianto Muin menyampaikan bahwa "Integrasi adalah proses penyesuaian diantara unsur unsur yang berbeda di dalam kehidupan bermasyarakat"2. Elemen-elemen dan konsep dalam birokrasi itulah yang perlu disesuaikan untuk mencapai integrasi dalam birokrasi yang baik.
Bureaucratic Silo
Pelayanan dalam birokrasi tidak selalu berjalan terintegrasi terkhususnya pada sesuatu yang mengelola dan juga memberikan layanan seperti sebuah organisasi atau sistem pelayanan birokrasi yang terdiri dari unit atau departemen yang bisa saja bekerja secara terpisah dan kurang efektif. Bureaucratic Silo bertumpu pada isolasi dan kurangnya komunikasi antara berbagai unit atau departemen birokrasi dalam suatu organisasi atau pemerintah,dimana birokrasi silo dapat mengakibatkan inefisiensi, mengurangi efektivitas, dan menghambat kolaborasi3. Hasil dari kurangnya komunikasi lintas departemen, kurangnya pemahaman tentang tanggung jawab dan peran masing-masing departemen, serta kurangnya dorongan untuk bekerja sama secara efektif. Ini menghambat kemampuan birokrasi untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
2. Theoretical Framework.