Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ternyata Lemak Itu Dapat Mempengaruhi Nafsu Makan

28 November 2024   10:36 Diperbarui: 29 November 2024   15:02 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Soto dan Ketupat Sayur | Sumber gambar: Rafly Alfaridzi

Nah, rasa ini akan "direkam" oleh otak kita, sehingga akhirnya kita bisa memberikan asumsi terlebih dahulu, bahwa soto betawi itu rasanya gurih. Jadi meskipun belum mencicipi soto betawi itu, hanya dari aroma saja, kita bisa menilai kalau soto betawi itu harusnya gurih. Tetapi untuk membuktikannya kita harus mencicipi soto tersebut supaya tidak hanya menjadi asumsi saja.

Untuk penjelasan lengkapnya, silakan datang ke artikel saya ya, saya sudah cantumkan di dalam artikel ini, mengenai aroma dan rasa pada makanan.

Oke, sekarang bagaimana mekanisme lemak dapat meningkatkan nafsu makan? Tentu peran lemak ini tidak berdampak secara langsung pada nafsu makan. Karena faktor lemak ini, memang sangat mempengaruhi persepsi kita terutama pada indera visual. Kalau misal lemaknya berlebihan, hasilnya menjadi tidak nafsu makan, namun kalau penggunaannya tepat dan menarik, akhirnya kita menjadi terasa lapar.

Foto Hidangan Steak | Sumber gambar: Jason Leung
Foto Hidangan Steak | Sumber gambar: Jason Leung

Seperti halnya ketika kita melihat daging steak, kalau misal daging itu "juicy", artinya lemak dari daging itu meleleh di dalamnya, tentu kita menjadi lapar dan merasa bahwa "wah itu dagingnya pasti lembut terus enak banget klo di makan". Kemudian, seperti halnya ketika makan martabak manis, ketika tukang martabak ingin menaruh isian, pasti mereka akan mengoleskan mentega. 

Ketika mereka mengoleskan mentega di martabaknya, mentega itu meleleh dan membuat martabak itu menjadi "juicy" dan lembut. Akhirnya, ketika kita menikmati martabak itu, ada perasaan puas dan benar bahwa martabak tersebut menjadi lembut. 

Terkadang, ketika saya menikmati martabak manis yang lembut, Ibu saya bilang bahwa itu artinya di adonannya menggunakan mentega dan telur yang banyak. Telur? Iya, bagian yang kuningnya, itu mengandung banyak lemak.

Nah, lemak itu menjadi tidak menyenangkan ketika sudah "membeku" atau menjadi padat karena terjadi penurunan suhu pada makanan. Misalnya, ketika saya ingin menikmati sop iga sapi, ketika sop itu dingin, mulai muncul gajih atau lemak yang membeku pada permukaan sop itu. 

Seketika muncul persepsi saya bahwa "duh, lemaknya banyak banget ya, dipanasin deh biar meleleh". Akhirnya saya hangatkan kembali dan saya dapat menikmati sop iga tersebut. Kalau tidak dipanaskan, belum tentu saya akan menikmati sop iga tersebut.

Jadi kebayang ya, seperti itu gambaran seberapa pengaruhnya lemak terhadap nafsu makan tetapi mekanisme pertamanya yaitu melalui panca indera penglihatan (mata). Kalau aroma melalui indera penciuman (hidung) dan rasa melalui indera pengecap (lidah).

Sekarang, kenapa lemak itu dapat meningkatkan nafsu makan?

Jadi, kita perlu mengetahui terlebih dahulu, apa fungsi lemak itu ada di hidangan kita. Lemak itu sendiri sumbernya ada dua, lemak hewani dan tumbuhan. Otomatis, lemak ini tidak akan pernah lepas dari hidup kita. Hal yang membuat kandungan lemak itu banyak atau tidak, itu karena faktor penambahan sumber lemak lainnya pada saat melakukan proses pembuatan makanan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun