Coba, saya ingin tahu, apakah di antara kita pernah mengalami fenomena ketika menikmati minuman yang sangat manis, rasanya malah jadi pahit? Lalu ketika kita menikmati makanan yang terlalu asin atau gurih, malah jadi pahit?
Seharusnya, fenomena yang kita nikmati itu kalau manis ya kemanisan, kalau asin ya jadinya terlalu gurih. Kok ini malah jadi terasa pahit? Sungguh membingungkan.
Apalagi, ketika kita menikmati sesuatu yang terasa pahit, kita cenderung menilai bahwa makanan atau minuman itu diberi "sesuatu" yang menurut persepsi kita, itu adalah zat berbahaya. Entah kita memikirkan bahwa makanan atau minuman itu diberi obat yang dapat membahayakan diri kita.
Pencipta kita sungguh luar biasa, memberikan kita kemampuan untuk dapat mendeteksi sesuatu yang bersifat berbahaya salah satunya dengan indera pengecap. Tetapi, tidak semua yang terasa pahit itu berbahaya, contohnya kopi, pare, daun pepaya, daun singkong, dan kina.Â
Nah, kembali lagi, peristiwa sesuatu yang manis menjadi pahit ini sering kita jumpai dalam kehidupan ini. Loh, kok jadi ke sini? -hanya intermezo saja- hahaha
Oke, kembali serius, yang membuat rasa penasaran saya tergelitik adalah, kok bisa yang terlalu manis atau asin, akan berubah menjadi pahit ketika kita cicipi?
Ternyata ada penjelasan ilmiahnya dan saya akan membantu menjelaskannya dengan bahasa dan analogi yang sangat sederhana.
Mari kita jelajahi, ada apa di lidah kita?
Seperti yang kita ketahui, lidah merupakan panca indra yang berguna sebagai indra pengecap. Lidah kita mampu mengenali 5 macam rasa, yaitu manis, pahit, asam, asin, dan gurih (umami). Bayangkan organ sekecil itu mampu mengenali 5 rasa yang berbeda, apalagi harus mencicipi hidangan makanan atau minuman yang bisa memiliki lebih dari 1 rasa.
Bahkan contohnya sebagai tester kopi, mereka bisa mendeskripsikan notes seperti earthy, cherry, chocolate, sweet meskipun kopi itu dominan ke rasa pahit. Luar biasa kan organ pengecap kita yang satu ini? Tapi kok bisa begitu?
Oke, sekarang, apakah kita sadar bahwa lidah kita sedikit kasar? Itu karena, bagian permukaan lidah kita ada tonjolan-tonjolan yang disebut dengan papila. Papila ini tersusun dari sel-sel saraf yang membentuk jaringan papila.Â