Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini Alasan Mengapa Ada Cerita di Setiap Biji Kopi

24 Agustus 2024   15:07 Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:51 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, saat saya mengambil secangkir kopi hangat dan pisang goreng, saya tiba-tiba kepikiran, mengapa kopi dari berbagai daerah bahkan dari negara lain memiliki cita rasa yang begitu berbeda? 

Setiap tegukan membawa cerita tersendiri, sebuah kisah yang lahir dari asal-usulnya. Mulai dari iklim, varietas biji, metode pengolahan, hingga bagaimana kopi itu diproses dan disajikan. Lalu, apa yang sebenarnya menciptakan perbedaan ini? Rasa penasaran ini membuat saya mencari tahu dan kini saya ingin berbagi kepada pembaca.

Asal-usul dan Terroir

Kopi adalah produk dari lingkungan tempat ia tumbuh, yang dikenal dengan istilah "terroir." Terroir merupakan kombinasi dari iklim, tanah, dan ketinggian yang membentuk karakteristik rasa kopi. 

Sebagai contoh, kopi yang tumbuh di dataran tinggi, seperti di Ethiopia dan Kolombia, biasanya memiliki rasa yang lebih kompleks dan ringan. 

Hal ini dikarenakan suhu yang lebih dingin dapat memperlambat perkembangan buah kopi, sehingga gula dan asam yang dihasilkan akan terakumulasi di dalam biji kopi. Oleh karena kondisi geografi tersebut, membuatnya memiliki rasa yang khas.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa terroir berpengaruh besar pada rasa kopi, mirip dengan apa yang terjadi pada anggur dalam industri wine. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian oleh O'Brien & Friedman (2020), terroir dapat mengubah intensitas rasa kopi, menciptakan variasi yang unik dari satu daerah ke daerah lainnya .

Varietas Biji Kopi: Arabika vs Robusta

Varietas biji kopi juga memainkan peran penting dalam cita rasa kopi. Arabika dan Robusta adalah dua varietas utama dengan karakteristik rasa yang sangat berbeda. 

Arabika, dengan kandungan asam yang lebih tinggi, dikenal karena rasa yang lebih halus, manis, serta adanya nuansa notes buah dan bunga. Di sisi lain, Robusta memiliki lebih banyak kafein, yang memberikan rasa lebih pahit dan cenderung memiliki nuansa tanah (earthy) atau kayu (wood / nutty).

Menurut Deshmukh & Datta (2016), Arabika umumnya disukai oleh pecinta kopi yang menghargai kompleksitas rasa, sementara Robusta lebih sering digunakan dalam campuran espresso karena lebih pekat (bold) dan cocok untuk para penikmat kafein.

Metode Pengolahan: Alamiah, Basah, dan Honey

Proses pengolahan biji kopi juga memiliki pengaruh besar terhadap rasa akhirnya. Ada tiga metode utama dalam pengolahan kopi: alamiah (natural), basah (wash), dan honey. Dalam proses alamiah, biji kopi dikeringkan di dalam buahnya, yang memberikan rasa manis dan buah yang lebih kuat. Sedangkan dalam proses basah, biji dipisahkan dari buah sebelum dikeringkan, yang menghasilkan rasa yang lebih bersih dan asam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun