Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya memiliki hobi membaca dan menikmati konten visual yang berkaitan dengan sains, perkembangan teknologi, dan makanan. Tetapi tidak hanya di situ, saya juga tertarik dalam dunia otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ternyata Makanan Tinggi Nutrisi Itu Tidak Selamanya Sehat, Ini Penjelasannya

16 Februari 2024   18:50 Diperbarui: 16 Februari 2024   19:40 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang kuli bangunan | Sumber gambar: Mufid Majnun

Pasti di antara kita ketika masa kecil sering dibilang sama dokter dan orang tua untuk mengonsumsi makanan yang bernutrisi agar sehat. Selain itu, makanan bernutrisi sangat berperan penting dalam tumbuh dan berkembang seorang anak. Mungkin bagi pembaca yang sudah menjadi orang tua, mengatakan hal yang sama untuk anak-anaknya?

Hal itu sudah menjadi jawaban pasti, bahwa apabila seorang anak, dalam masa pertumbuhannya mengalami kekurangan nutrisi, maka akan berisiko terkena stunting. Permasalahan stunting ini menjadi topik hangat saat ini. Tentu saja, pembahasan tentang panganan bernutrisi akan menjadi topik menarik untuk di sampaikan kepada para pembaca.

Mari kita kupas kulitnya dulu

Panganan bernutrisi adalah makanan dan minuman yang memiliki gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Biasanya kita menjumpai ini pada label kemasan makanan olahan yang disebut sebagai "Nutrition Fact" atau "Fakta Nutrisi". Tetapi, perlu diketahui bahwa kata "Nutrisi" dan "Gizi" itu memiliki makna yang berbeda, akan tetapi keduanya saling terikat satu sama lain.

Nutrisi merujuk pada zat yang terkandung pada panganan yang dicerna oleh tubuh, contohnya yaitu makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), mikronutrien (vitamin dan mineral), dan serat pangan harian. Zat ini lah yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pertumbuhan dan menjaga kesehatan kita. Sedangkan kata gizi berkaitan erat dengan sumber makanan yang dikonsumsi. Selain itu, gizi erat kaitannya dengan "status" gizi seseorang, makanya ada istilah gizi buruk. Nah, apabila seseorang mendapat status gizi buruk, hal itu menandakan bahwa orang tersebut mengalami kekurangan nutrisi atau biasa disebut sebagai malnutrisi.

Ilustrasi hidangan | Sumber gambar: Toa Heftiba
Ilustrasi hidangan | Sumber gambar: Toa Heftiba

Kita ambil contoh, ada sebuah hidangan yang isi piringnya ada nasi, sayur, tempe, ayam goreng, dan dilengkapi dengan segelas susu. Hidangan ini merupakan hidangan yang bergizi, karena setiap panganannya memiliki gizi seperti:

  • Nasi: sumber gula (karbohidrat)
  • Tempe dan ayam goreng: sumber protein
  • Sayur: sumber serat
  • Susu: sumber protein

Setelah ini, pasti pemikiran yang muncul, yaitu "Kok sama? Apa bedanya?" Nah, disini saya akan jabarkan perbedaannya antara gizi dan nutrisi. Seperti pada paragraf keempat bahwa nutrisi itu adalah zat yang dicerna oleh tubuh. Nah, setiap bahan makanan di atas, itu memiliki kandungan nutrisinya sendiri, misalnya dalam 100 gram nasi memiliki nutrisi sebagai berikut, Karbohidrat: 28 gram, Protein: 2,7 gram, Lemak: 0,3 gram, Natrium: 1 miligram, dan Kalium: 35 miligram. Lalu contoh lainnya, yaitu dalam 100 gram susu sapi murni mengandung, Karbohidrat: 5 gram, Protein: 3,4 gram, Lemak: 1 gram, Natrium: 44 miligram, dan Kalium: 150 miligram.

Jadi, gizi itu lebih menggambarkan dari mana sumber nutrisi itu diperoleh dan jika kita menyebutkan nutrisi, maka makronutrien dan mikronutrien dari bahan pangan tersebut akan dijabarkan seperti di atas. Semoga ini dapat memudahkan pembaca untuk memahami perbedaan antara gizi dan nutrisi.

Waktunya pembahasan utama

Ilustrasi anak kecil mengonsumsi makanan | Sumber gambar: Helena Lopes
Ilustrasi anak kecil mengonsumsi makanan | Sumber gambar: Helena Lopes

Lalu, pembahasan utamanya, apakah panganan dengan nutrisi tinggi itu baik untuk tubuh? Jawabannya bisa ya dan tidak tergantung peruntukkannya. Ya, panganan bernutrisi tinggi itu baik untuk membantu seseorang dengan kebutuhan nutrisi khusus, seperti pada anak di masa pertumbuhan, seseorang yang mengalami malnutrisi, seseorang dengan aktivitas berat, atau yang mengalami gizi tidak seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun