Mohon tunggu...
Bagas Hang NIM 121202044
Bagas Hang NIM 121202044 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Dian Nusantara Dengan dosen pengampu Prof. Dr. Apollo, M. Si.Ak Matakuliah Akuntansi Forensik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fenomena Skandal Kejahatan Akuntansi di Indonesia

21 Mei 2024   10:23 Diperbarui: 21 Mei 2024   10:23 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.jurnal.id/id/blog/memahami-persamaan-dasar-akuntansi-sebagai-nilai-fundamental/

A. Fenomena Skandal Kejahatan Akuntansi di Indonesia

Skandal akuntansi telah menjadi fenomena yang sangat mengkhawatirkan di Indonesia, mencoreng citra dunia usaha dan merugikan banyak pihak termasuk investor, karyawan, dan masyarakat luas. Di balik laporan keuangan yang tampak rapi dan menguntungkan, sering kali tersembunyi praktik-praktik curang yang memanipulasi angka demi keuntungan pribadi atau korporasi. Fenomena ini menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya monopoli negara maju, tetapi juga terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, dengan berbagai kasus yang terungkap dalam beberapa tahun terakhir.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, memiliki banyak perusahaan besar yang terdaftar di bursa saham. Sayangnya, beberapa dari perusahaan ini terlibat dalam skandal akuntansi yang menggemparkan. Salah satu kasus terkenal adalah skandal yang melibatkan PT. Kimia Farma pada awal 2000-an. Perusahaan farmasi milik negara ini ditemukan telah menggelembungkan laporan keuangan mereka hingga ratusan miliar rupiah. Manipulasi ini dilakukan untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang seolah-olah baik dan stabil, padahal kenyataannya jauh dari itu. Skandal ini tidak hanya merusak reputasi perusahaan, tetapi juga mengurangi kepercayaan publik terhadap perusahaan milik negara secara umum.

Tidak hanya PT. Kimia Farma, kasus skandal akuntansi lainnya yang menarik perhatian publik adalah yang terjadi di PT. Garuda Indonesia. Pada tahun 2018, maskapai penerbangan nasional ini ketahuan memanipulasi laporan keuangan mereka dengan mencatatkan pendapatan dari perjanjian kerjasama yang seharusnya belum diakui. Manipulasi ini bertujuan untuk menutupi kerugian perusahaan dan meningkatkan harga saham mereka di bursa. Skandal ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang kemudian memberikan sanksi kepada perusahaan tersebut.

Fenomena skandal akuntansi ini memperlihatkan betapa rapuhnya sistem pengawasan dan regulasi keuangan di Indonesia. Meskipun sudah ada berbagai aturan dan standar akuntansi yang ketat, pelanggaran masih sering terjadi. Salah satu faktor penyebabnya adalah lemahnya penegakan hukum dan minimnya sanksi yang diberikan kepada pelaku kejahatan akuntansi. Selain itu, korupsi yang masih merajalela di berbagai sektor juga turut memperparah kondisi ini, membuat praktik manipulasi laporan keuangan semakin sulit diberantas.

Lebih dari sekedar merugikan perusahaan dan investor, skandal akuntansi juga memiliki dampak luas terhadap perekonomian nasional. Kepercayaan investor, baik domestik maupun asing, terhadap pasar modal Indonesia dapat menurun drastis akibat skandal-skandal tersebut. Hal ini bisa menyebabkan penurunan investasi, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, karyawan perusahaan yang terlibat dalam skandal juga menjadi korban, dengan ancaman kehilangan pekerjaan dan pendapatan mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada upaya yang lebih serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, otoritas keuangan, dan perusahaan itu sendiri. Pemerintah dan otoritas keuangan harus memperkuat sistem pengawasan dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas perusahaan. Penerapan teknologi terbaru dalam sistem audit dan laporan keuangan juga bisa menjadi solusi untuk mencegah manipulasi. Di sisi lain, perusahaan harus menanamkan budaya etika bisnis yang kuat dan memastikan bahwa semua karyawan memahami pentingnya integritas dalam laporan keuangan.

Pendidikan dan pelatihan tentang akuntansi yang benar dan etika bisnis juga harus ditingkatkan, mulai dari bangku sekolah hingga lingkungan kerja. Dengan demikian, diharapkan generasi mendatang akan lebih memahami pentingnya laporan keuangan yang jujur dan akurat, serta mampu menolak segala bentuk tekanan untuk melakukan manipulasi.

Fenomena skandal kejahatan akuntansi di Indonesia adalah cerminan dari masalah sistemik yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari seluruh elemen bangsa. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat memperbaiki citra dunia usaha di Indonesia dan memastikan bahwa kasus-kasus serupa tidak terulang kembali di masa depan.

B. Dampak Skandal Akuntansi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun