Mohon tunggu...
Bagas Hayujatmiko
Bagas Hayujatmiko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger dan Dreamer

Seorang pengangguran banyak acara yang hobinya mengkhayal dan menulis. Cita-cita masa kecil pengen masuk Hogwarts, tapi tidak seberani Gryffindor, tidak sepintar Ravenclaw, tidak sebaik Hufflepuff, tidak selicik Slytherin.

Selanjutnya

Tutup

Music

Girls' Generation: Perjalanan Sang Legenda Girl Group

15 Desember 2021   09:10 Diperbarui: 15 Desember 2021   13:27 1891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: k-popped.com

Namun, hantaman kembali diterima SNSD dan SONE pada tahun 2016. Salah satu anggota, Tiffany, melakukan kesalahan yang membuatnya dibenci oleh masyarakat seantero Korea Selatan. Pasalnya, Tiffany meng-update Instagram dan Snapchat dengan filter bendera Jepang saat SNSD menjadi pengisi acara untuk konser SMTown, konser yang diselenggarakan SM Entertainment. Yang menyulut emosi masyarakat adalah bendera Jepang yang digunakan adalah bendera rising sun, bendera yang dipakai Jepang saat melakukan invasi. Dan ia melakukannya saat hari kemerdekaan Korea Selatan. Meski langsung dihapus, unggahan itu menyebar dengan cepat. Dan karenanya, Tiffany menarik diri dari publik selama kurang lebih satu tahun. Ia kembali ke publik saat perayaan ulang tahun SNSD yang ke-10 pada Agustus 2017.

Di tahun 2017, SNSD melakukan perayaan debut yang ke-10 dengan merilis full album berjudul Holiday Night. Hal itu merupakan catatan sejarah baru dalam industri karena belum pernah ada girl group yang bertahan sampai 10 tahun dengan semua anggota yang masih aktif. Selama perjalanan 10 tahun berkarya, SNSD menunjukkan kekuatannya di berbagai bidang. Tak hanya musik, mereka juga menjadi aktris (YoonA, Yuri, Sooyoung dan Seohyun), fashion model, penyiar radio (Taeyeon, Sunny), TV personality (Sunny, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Tiffany), dan juga bintang iklan.

Kerja keras mereka dalam berbagai bidang memperkuat pijakan mereka di industri, membuat mereka mendapat predikat "Tembok Yang Tak Bisa Dihancurkan" oleh media dan dijadikan panutan oleh girl group junior mereka. Bahkan, dalam sistem training untuk jadi idol perempuan, para trainee perempuan diharuskan untuk meng-cover lagu Into The New World karena tingkat kesulitannya yang tinggi. Hingga kini, meskipun sudah tidak aktif sebagai grup dan tiga anggota sudah meninggalkan agensi SM Entertainment, nama mereka masih diingat dan diinginkan. Reputasi brand mereka sebagai grup dan individu masih ada di jajaran top 10 sebagai grup dan top 20 sebagai individu, bersaing dengan girl group yang lebih baru seperti Blackpink dan TWICE. Sampai kapanpun, SONE dan masyarakat Korea Selatan akan selalu menunggu kembalinya SNSD ke industri hiburan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun