Mohon tunggu...
Muhammad Bagas Ardiansyah
Muhammad Bagas Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka mempelajari hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keresahan Masyarakat Lumajang terhadap Masalah Ekonomi

4 September 2024   14:17 Diperbarui: 4 September 2024   14:20 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=AwrKGjrg_tdmpRwGxHTLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3BpdnM-?p=ekonomi+lumajang&fr2=pi

Ekonomi Kota Lumajang

Lumajang merupakan sebuah kota kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk mencapai hingga lebih dari 1.000.000 juta jiwa. Lumajang juga di kenal dengan julukan kota pisang, akan tetapi perekonomian Lumajang tidak hanya berfokus pada sektor pembudidayaan pisang. Perekonomian lumajang juga dapat ditinjau di tinjau dari sektor pertanian dan Perkebunan. Sektor pertanian dan Perkebunan Lumajang menjadi faktor penunjang perekonomian Lumajang. Banyak dari hasil ekonomi tersebut di pergunakan untuk membangun dan menambal jalanan. Dapat di lihat bahwa masih banyak jalanan yang kurang layak untuk dilewati karena rusak dan itu perlu perbaikan. Sedangkan saat ini di Lumajang sendiri masih baru beberapa wilayah saja yang baru mendapatkan perbaikan jalan dengan program ngapling (ngaspal keliling). Program tersebut sudah mulai dijalankan sejak beberapa tahun belakangan ini tetapi seluruhnya belum merata.

 Banyak warga yang mengeluh karena perbaikan jalan belum merata juga dapat berdampak pada perekonomian dapat di lihat dari distribusi ekspor dan impor bahan pangan ke luar kota menjadi terhambat karena adanya jalan yang rusak dan itu tidak hanya menghambaat perekonomian warga tetapi juga perekonomian Kota Lumajang. Banyak juga masyarakat yang terkena dampak dari masalah ekonomi tersebut seperti melonjaknya harga pangan yang membuat masyarakat resah. Masyarakat kurang mampu jadi bingung dan resah sehingga terpaksa harus melakukan berbagai Upaya sehingga Tingkat kriminalitas pun melonjak dan membuat masyarakat takut berkeliaran terutama saat malam hari dengan jalanan yang sepi dan juga jalanan tidak layak dilewati. Tidak hanya faktor jalanan saja yang terdampak dari masalah perekonomian tersebut tetapi juga penerangan jalan terutama di daerah terpencil juga masih minim dan itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan beraktivitas di malam hari. Kebanyakan masyarakat yang bekerja di malam hari lebih memilih berhenti bekerja karena faktor keselamatan dan itu membuat perekonomian menjadi terhambat. Mayoritas masyarakat lebih memilih bekerja pada siang hari dengan bertani dan berkebun.

Angka kriminalitas sendiri di Lumajang juga berdampak pada perekonomian tersebut dari maraknya masyarakat yang gelap mata melakukan segala cara agar perekonomiannya senidir tetap berjalan lancar. Dapat di tinjau bahwa hasil panen bahan pangan Lumajang sendiri cukup melimpah tetapi karena angka kriminalitas tersebut hasil pangan menjadi berkurang karena maraknya pencurian hasil pangan yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Angka kriminalitas sendiri di Lumajang masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan daerah lain. Tetapi kriminalitas tersebut tidak menutup kemungkinan jika akan meningkat jika masalah perekonimian ini belum terselesaikan. Kriminalitas sendiri yang terjadi masih marak dan membuat warga resah dengan faktor tersebut. Tidak hanya sektor pertanian dan perkebunan masyarakat tetapi juga transportasi pribadi menjadi target dari kriminalitas tersebut.

Dari data yang didapat angka kriminalitas di Lumajang sejak dua tahun terakhir saat ini mencapai hingga 13,78% dan itu meningkat setiap tahunnya. Jika hal tersebut tetap dibiarkan terjadi, maka akan berdampak tidak hanya pada faktor perekomian tetapi juga berdampak pada keselamatan masyarakat sehimgga dapat memicu kericuhan. Saat ini Lumajang tengah menangani masalah tersenut dengan memulai dari memperbaiki jalan yang tidak layak pakai.

Faktor perekonomian Lumajang juga tidak hanya ditinjau dari sektor pertanian dan perkebunan saja tetapi juga dapat ditinjau dari beberapa sektor salah satunya pertambangan. Lumajang terkenal akan pasir yang melimpah dan berkualitas tinggi sehingga banyak diminati oleh banyak orang harga dari pasir lumajang untuk 1M kubiknya sebesar 110.000 sampai 130.000,bahkan pasir Lumajang dikirim sampai ke IKN untuk pembangunan disana,sayangnya pasir yang berkualitas tersebut tidak didukung dengan SDM yang memedahi sehingga masyarakat Lumajang hanya merasakan sedikit dari hasil tambang pasir tersebut, masyarakat Lumajang kebanyakan hanya sebagai tukang dan sopir untuk mengantarkan pasir tersebut ke luar Lumajang. Kebanyakn yang memiliki izin dari tambang berasal dari beberapa kota diluar Lumajang seperti Gresik,Surabaya,bahkan Jakarta.Hal tersebut disebabkan untuk membuat izin tambang dan sarana dan prasarana sangat mahal dan tidak didukung oleh pemerintah setempat. Seperti izin tambang dipersulit,pungli yang dilakukan oknum oknum tidak bertanggung jawab,dan masih banyak lainnya. Sehingga masyarakat kecil sangat susah untuk memanfatkan sumberdaya pasir yang ada di Lumajang.

Selain dari tambang Lumajang juga dikenal sebagai salah satu tempat untuk liburan,banyak sekali destinasi wisata di Kabupaten Lumajang seperti Panorama tumpak sewu, Gunung Bromo, Gunung Semeru, Sulokambang,Bahkan masyarakat bali banyak yang ke lumajang untuk bersembayang di Pura Mandara Giri yang merupakan pura tertua dan terbesar se asia tenggara. Hal tersebut membuat kabupaten lumajang banyak dikunjungi wisatawan dari indonesia bahkan luar indonesia,masyarakat Lumajang memanfaatkan hal tersebut untuk memajukan perekonomian Lumajang seperti menjual  souvenir,menarik tiket masuk untuk memasuki destinasi wisata tersebut,dan masih banyak dan masyarakat lumajang,juga dibantu pemerintah setempat untuk meningkatkan sarana dan prasana sehingga makin banyak wisatawan yang datang untuk mengunjungi wisata alam di Kabupaten Lumajang. Untuk harga tiket masuk ke wisata di lumajang juga relatif murah dibanding wisata diluar Kabupaten Lumajang. Misalnya untuk masuk ke panorama tumpak sewu pengunjung hanya membanyar tiket masuk sebesar 5000 dan parkir sekitar 5000 rupiah .Destinasi wisata tersebut meningkatkaan pendapatan masyarakat sekitar,dan disektor pariwisata ini banyak masyarakat sekitar menggantungkan diri kepada sektor ini sehinga wajarsaja ketika destinasi wisata ini sepi banyak masyarakat mencoba mencari pemasukan lainnya sepetri bertani, berdagang dan masih banyak lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun