Mohon tunggu...
Bagas
Bagas Mohon Tunggu... Mahasiswa - yo....

Panggil saja bagas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stoicisme Vs Problematika

5 Januari 2024   21:00 Diperbarui: 5 Januari 2024   21:04 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/id/vektor/ilustrasi-fantasi-seni-konsep-orang-bijak-lama-atau-imam-atau-filsuf-gm1088263772-291948486Input sumber gambar

pertumbuhan ekonomi, umkm dan lain lain nyatanya masih menjadi problematika di negara kita, entah dengan keluh kesah perintis umkm karena pasar dagang  sepi ataupun keluh kesah karyawan yang masih stuck dibawah UMRini, namun, terlihat dengan jelas bagi karyawan dengan gaji di bawah UMR ini cenderung mengalami depresi dengan realita kebutuhan sandang pangan dan papan yang juga kian melambung, tak ayal karyawan atau orang dengan gaji Dibawah umr ini akan merasakan gelisah, insecure dengan target target yang telah dimiliki.

stoicisme merupakan paham yang lahir di yunani, faham ini mencoba memberikan tentang bagaimana kita menjaga psikologis kita,dengan kondisi sekarang ini, penulis merasa faham ini sangat penting dalam mengambil peran dalam keberlangsungan hidup manusia, bagimana manusia yang terjabak di dalam permasalahan psikologis baik itu Depresi, insecure dan hal hal lainnya yang menyangkut dengan psikologis

sesutau diluar dugaan memang terkadang menimbulkan fikiran yang menyebabkan orang Overthinking akan hal itu, hal ini akan menimbulkan stress yang berlembihan, stoicisme hadir sebagai salah satu faham yang benar benar memperhatikan kesehatan mental maupun fisik, sangat penting kiranya jika hal hal ini ditanamkan kepada selluruh orang, bagaimana cara menjalani kehdupan dengan baik meskipun dilema masalah yang tak kunjung usai. diatmbah dengan transformasi digital yang melaju dengan pesat terkadang kita di tuntut untuk memeiliki keahlian atu potensi potensi yang justru menimbulkan rasa minder.

perasaan yang campur aduk dan tek tenang ini terkadang akan memperngaruhi cara bersosial kita, mudah tersinggung dengan perkataan orang dan lain lain, jelas permasalahan ini akan berbuntut pannjang, Stoicisme setidaknya memiliki beberapa manfaat yang akan dirasakan jika dipelajari dan juga di praktekkan dalam kehidupan sehari hari.

pertama, dengan mempelajari stoicisme kita akan memandang permasalahan yang hadir itu dengan tenang, karena ketenangan itu akan menimbulkan fikiran yang jernih.

Kedua stoicisme mengajarkan kita untuk mencoba merenungu dari tindakan tindakan kita sehari hari secara berkala, dampak apa yang akan ditimbulkan dalam tindakan yang dilakukan akan menjadi salah satu perenungan dalam kehidupan kita.

ketiga kita akan benar benar dapat memfilter dari kejadian yang menimpa kita dalam kehidupan ini, filterisasi fikiran dengan kejadian yang memang diluar dari kendali kita dan juga kejadian yang pure berasal dari diri kita sendiri, ini akan saling berkaitan sehingga kita dapat mengendalikan fikiran dan perasaan kita dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sehari hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun