Mohon tunggu...
Bagas Abrianto
Bagas Abrianto Mohon Tunggu... Ilustrator - catatan digital saya

menulis yang ingin ditulis dalam bentuk digital

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi Melahirkan Pengusaha Baru

15 Januari 2021   19:30 Diperbarui: 15 Januari 2021   19:36 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 sangat menrugikan banyak pihak dan banyak perusahaan mengalami penurunan keuntungan tiap harinya, dengan adanya pembatasan aktivitas berskala besar yang diberlaukan pemerintah memaksa masyarakat hanya du rumah saja. Selain itu korban dari pandemic covid-19 adalah para karyawan perusahaan, dikarenakan pendapatan yang semakin merosot lalu tidak dapat membayar banyak pekerjanya. Di sisi lain dengan banyaknya perusahaan yang mengalami kerugian bahkan sampai gulung tikar, ada pengusaha muncul dampak dari pandemi ini.

Bulan maret 2020 pemerintah Indonesia penyeruhkan untuk pembatasan sosial berskala besar diberlakukan terutaman kota besar dengan harapan memutuskan tali ranatai penyebaran virus covid-19 namun dengan berjalannya aturan ini, semakin banyak pihak dirugikan. Banyak dari pengusaha harus melakukan pengurangan karyawan untuk meminimalisir kerugian perusahaan bahkan tidak sedikit pengusaha yang sudah tidak mampu membiayai tempat usahanya lalu gulung tikar.

Dari banyak peristiwa yang timbul akibat pendemi covid-19 ada sesuatu yang menarik, dengan dibatasi interaksi sosial secara langsung maka masyarakat lebih banyak menggunakan media elektronik untuk berinteraksi dengan kawan atau keluarganya. Meningkatnya aktivitas di jejering media elektronik ini dimanfaatkan oleh banyak orang untuk membuka usahanya sendiri, sebagian besar dari mereka yang membuka usaha adalah korban pengurangan karyawan di tempat mereka bekerja. Para orang-orang keren ini tetap bisa survive di kala pandemi menyerang, tidak sedikit pengusaha online ini menawarkan jasa kirim secara Cuma-Cuma juga. Meskipun pandemi semakin menyerang namun tetap ada celah untuk pemasaran di masa pandemic ini, bermunculnya pengusaha dadakan ini timbul dari pemikiran untuk tetap berjuang demi keluarga dan timbullah kreativitas strategi pemasaran.

Srategi pemasaran saat ini mengerucut ke media online seperti WA, Facebook, dan Instagram. Pasar yang dipilih pengusaha online sekarang banyak dari kerabat dan teman. Karena pelanggan kebanyakan adalah kerabat dan kawan dekat mereka setelah membeli dagangan itu tidak hanya untuk konsumsi atau digunakan pribadi saja, banyak dari pelanggan ini memprosomisikan secara suka rela tanpa disuruh di status WA atau instragram story mereka dengan harapan bisa membantu meluaskan cakupan usaha, dengan siklus pemasaran yang terjadi seperti ini sekarang pengusaha online menjamur dan tidak sedikit yang akhirnya konsisten dan membesarkan usahanya sendiri tidak harus lagi bekerja lagi susah mencari kerja.

Menarik bukan sisi lain dari pandemi ini, banyak pengusaha lahir di masa sekarang ini, dengan strategi pemasaran yang tepat dan jangkauan luas juga pandemi dapat menumbuhkan ara pengusaha baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun