Mohon tunggu...
Bagas Aji Kusuma 10
Bagas Aji Kusuma 10 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Kepribadian : Introvert, Intuitive, Feeling, Perceiving. Hobi : art (gambar,lukis,musik,tulisan) , bisnis, sport, martial art. Topik konten favorit : filsafat, agama, seni, sejarah, keilmuan tingkat dalam, kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Agama di Mata Dunia Modern: Sumber Kebijaksanaan atau Dogma yang Membatasi?

4 Juni 2024   16:00 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:06 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Agama di Mata Dunia Modern: Sumber Kebijaksanaan atau Dogma yang Membatasi?

 Di era modern yang semakin rasional dan berbasis ilmiah, peran Agama dalam kehidupan manusia tidak bisa dihindarkan dari topik perdebatan. Sebagian mayoritas manusia menganggap Agama sebagai sumber kebijaksanaan yang memberi makna dan arah bagi kehidupan. Namun, ada juga yang melihatnya tidak lebih hanyalah sebagai dogma yang membatasi kebebasan berpikir dan kemajuan. Artikel ini akan mengkaji apakah Agama berperan sebagai sumber kebijaksanaan manusia atau justru menjadi dogma yang membatasi di dunia modern.

 

Perspektif Pendukung Agama

Pendukung agama berargumen bahwa agama memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia:

1. Makna dan Tujuan Hidup: Agama memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang makna dan tujuan hidup. Ajaran agama sering kali menawarkan pandangan yang komprehensif tentang asal-usul manusia, tujuan hidup, dan kehidupan setelah kematian, memberikan arah dan tujuan bagi banyak orang.

2. Moralitas dan Etika: Banyak agama yang menyediakan kerangka moral dan etika yang kuat, yang menjadi dasar bagi norma sosial dan hukum. Nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan, dan pengampunan sering kali diperkuat melalui ajaran agama, membantu membentuk perilaku yang baik dan adil di kalangan individu dan masyarakat.

3. Komunitas dan Dukungan Sosial: Tempat-tempat ibadah berfungsi sebagai pusat komunitas, menyediakan dukungan sosial dan emosional bagi anggotanya. Rasa kebersamaan dan solidaritas yang dihasilkan dari praktik keagamaan dapat membantu individu mengatasi tantangan hidup dan merasakan keberadaan komunitas yang peduli.

4. Kesehatan Mental dan Emosional: Penelitian menunjukkan bahwa keyakinan dan praktik keagamaan dapat memberikan manfaat kesehatan mental, seperti pengurangan stres, kecemasan, dan peningkatan kesejahteraan emosional. Ritual keagamaan dan meditasi dapat memberikan ketenangan batin dan stabilitas emosional.

 

Perspektif Kritikus Agama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun