Mohon tunggu...
BAGAS DWIPUTRA
BAGAS DWIPUTRA Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

suka travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budidaya Maggot Sebagai Pakan Alternatif Ikan Nila

17 Juli 2024   14:06 Diperbarui: 17 Juli 2024   14:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penyerahan alat - Dokpri

KKN Untag Surabaya Budidaya Maggot BSF Sebagai Pakan Alternatif Ikan Nila

Kelompok KKN R1 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melakukan pengabdian di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Mojokerto. Kelompok KKN membantu mitra budidaya ikan nila untuk menekan biaya pakan dengan inovasi budidaya maggot sebagai pakan alternatif ikan nila.

Budidaya ikan nila semakin digemari oleh peternak di Indonesia. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah penyediaan pakan yang berkualitas dan ekonomis. Salah satu solusi inovatif yang kini banyak dibicarakan adalah budidaya maggot sebagai pakan alternatif yang efektif dan ramah lingkungan.

Kelompok KKN R1 memberikan sosialisasi bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan limbah rumah tangga dan juga pelatihan untuk budidaya maggot. Yang diketuai oleh Bagas Dwi Putra Wiratama Juga dibantu dengan Kun Muhammad Adi sebagai dosen pembimbing, Syaron Fauzi Hendra Wijaya, dan Muhammad Hanif Baihaqi .

Ketua Pelaksana Bagas Dwi Putra Wiratama mengungkapkan, bahwa budidaya maggot sebagai pakan ternak alternatif ikan nila merupakan solusi yang sangat efektif karena hanya memerlukan alat bekas sebagai media budidaya dan limbah rumah tangga sebagai media pakannya.

Dari hasil survey yang dilakukan oleh kelompok KKN R1 melihat bahwa banyak sekali limbah yang terbuang dengan sia -- sia. Sehingga memutuskan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan bagaimana cara memanfaatkan limbah rumah tangga tersebut.

Meskipun budidaya maggot menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti pengelolaan limbah dan pemeliharaan kualitas media. Oleh karena itu, edukasi dan penyuluhan kepada peternak sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan memaksimalkan potensi budidaya.

Editor: Bagas D. P. W.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun