28 November 2023  17.36  | diperbarui 30 November 2023
UMTerkini.com - Kegiatan sosial aksi peduli sempadan sungai diselenggarakan oleh mahasiswa UM dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Praksis Sosial yang dibimbing oleh ibu Fatiyah Rosyida. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 9 November 2023 pukul 09.00 Wib yang berlokasi di jembatan sungai Mergosono V - Bumiayu, Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Rangkaian agenda dalam kegiatan aksi peduli sempadan sungai, yaitu pemasangan banner larangan membuang sampah di sungai dilanjutkan dengan edukasi kepada warga setempat    untuk menjaga kebersihan lingkungan sungai dari sampah dan limbah rumah tangga yang  dilakukan dengan cara door to door. Edukasi ini dilakukan untuk mengetahui pandangan atau perspektif warga terhadap sampah-sampah di sungai dan penanggulangan yang tepat untuk masalah sampah.Â
Pada rangkaian edukasi tersebut, kami juga melakukan wawancara kepada warga setempat. Salah satunya adalah Pak Rohman yang sehari-harinya bekerja sebagai pengumpul barang bekas. Â Menurutnya, "Sampah yang berada di sungai tersebut berasal dari warga yang seringkali lewat jembatan kemudian langsung membuangnya ke sungai." Hal itulah yang menyebabkan sampah menumpuk di sempadan dan aliran sungai.
"Sudah dari dulu mbak, orang-orang membuang sampah disini (sungai)." Ujarnya, ketika wawancara berlangsung. Pak Rohman yang merupakan warga setempat tahu betul mengenai asal usul sampah di lingkungan tersebut.
Sebenarnya sudah terdapat palang dari pemerintah tentang larangan membuang sampah di sungai yang letaknya berada di pojok jembatan Mergosono, tetapi tempatnya tidak strategis/lokasi penempatannya berada di sudut dengan kondisi yang sudah usang hingga masih banyak orang membuang sampah di sungai. Hal itu pula yang membuat sungai tersebut jauh dari kata bersih dan terpelihara.
"Biasanya sih hari minggu kita (warga), pasukan kuning bersama dengan karang taruna melakukan kerja bakti membersihkan sampah di sungai. " Â Terang pak Rohman. Kegiatan tersebut memang dapat mengurangi sampah yang menumpuk di sungai. Namun, sampah di sungai tetap tidak akan ada habisnya jika warga masih tidak memiliki kesadaran diri tentang pentingnya menjaga lingkungan sungai dari sampah.
"Kalau sampah plastik (limbah rumah tangga) biasanya dibakar mbak sama warga sini." Jelasnya lagi. Diketahui, jika kita sering membakar sampah maka akan berdampak pada resiko pencemaran udara. Lebih jelasnya, selama proses pembakaran, asap dan partikel CO2 (karbon dioksida) dilepaskan di atmosfer membuat kesehatan masyarakat menjadi tidak sehat karena udara yang dihirup.
Dari penjelasan dalam sesi wawancara tersebut kami mendapat jawaban yang beragam tentang pengolahan sampah. Dengan diadakannya kegiatan ini kami memberikan sedikit edukasi terkait dengan pembuangan sampah yang benar serta pengolahannya. Pada akhir kegiatan sosial ini kami mengucapkan terimakasih kepada narasumber dan pihak yang terlibat dalam kegiatan aksi peduli sempadan sungai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H