Mohon tunggu...
Bagas Andrian Permana
Bagas Andrian Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai literatur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Lifting Plan dalam Dunia Konstruksi

24 Oktober 2023   13:10 Diperbarui: 24 Oktober 2023   13:14 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia konstruksi yang serba dinamis, pengangkatan atau pemindahan beban berat menjadi salah satu aspek penting yang harus ditangani dengan hati-hati. Tidak hanya melibatkan beban yang besar dan berat, tetapi juga melibatkan risiko serius bagi keselamatan pekerja dan integritas proyek. 

APA ITU LIFTING PLAN?

Lifting Plan atau rencana pengangkatan adalah dokumen yang merinci prosedur dan persyaratan untuk melakukan pengangkatan atau pemindahan beban berat menggunakan alat pengangkat seperti derek, crane, atau peralatan lainnya dalam pekerjaan konstruksi. 

Lifting Plan disusun sebelum operasi pengangkatan dilakukan dan berfungsi sebagai panduan bagi tim kerja untuk memastikan pengangkatan dilakukan dengan aman, efisien, dan sesuai dengan persyaratan keselamatan yang berlaku. 

Dalam Lifting Plan, mencakup beberapa informasi penting termasuk jenis, berat, dan dimensi beban yang akan diangkat, pemilihan alat pengangkat yang tepat berdasarkan kapasitas dan kemampuannya, perhitungan beban dan stabilitas, penentuan titik angkat, dan lain-lain. 

Lifting Plan sangat penting dalam pekerjaan konstruksi karena membantu mengurangi risiko kecelakaan, cedera pekerja, dan kerusakan pada properti. Dengan menyusun rencana yang terperinci sebelumnya, potensi bahaya dapat diidentifikasi dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan dapat diambil. 

TUJUAN PENERAPAN LIFTING PLAN

Ada beberapa alasan penting mengapa perlu membuat Lifting Plan dalam pekerjaan konstruksi yang melibatkan. Beberapa alasan tersebut antara lain:

1. KESELAMATAN

Lifting Plan dirancang untuk memprioritaskan keselamatan. Dengan menyusun rencana yang terperinci sebelum operasi pengangkatan dilakukan, risiko kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan. Lifting Plan memungkinkan identifikasi potensi bahaya dan langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko cedera bagi pekerja dan kerusakan pada properti. 

2. PENGGUNAAN PERALATAN YANG TEPAT

Lifting Plan membantu dalam menentukan jenis dan spesifikasi alat pengangkat yang sesuai dengan beban yang akan diangkat. Dengan mengetahui beban yang tepat, dimensi, dan persyaratan lainnya, dapat dipilih peralatan yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang sesuai. Ini membantu memastikan bahwa alat pengangkat yang digunakan aman dan efisien. 

3. PERANCANAAN YANG EFISIEN

Dengan menyusun Lifting Plan sebelumnya, dapat dilakukan perencanaan yang efisien untuk pengangkatan beban. Ini mencakup penentuan titik angkat yang tepat, perencanaan waktu, dan koordinasi dengan tim lain yang terlibat dalam proyek. 

4. KOORDINASI DAN KOMUNIKASI

Lifting Plan memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab mereka selama operasi pengangkatan. 

5. KEPATUHAN TERHADAP PERSYARATAN HUKUM DAN STANDAR

Dalam beberapa yurisdiksi, ada persyaratan hukum atau standar keselamatan yang mengharuskan penyusunan Lifting Plan dalam operasi pengangkatan yang melibatkan beban berat. Dengan membuat Lifting Plan, bisa memastikan bahwa proyek konstruksi yang dilakukan telah mematuhi persyaratan hukum dan standar keselamatan yang berlaku. 

HAL PENTING DALAM PEMBUATAN LIFTING PLAN

Secara garis besar Lifting Plan umumnya mencakup beberapa elemen penting, antara lain: 

1. Identifikasi Beban 

Merinci jenis, berat, dan dimensi beban yang akan diangkat. Informasi ini diperlukan untuk menentukan jenis dan kapasitas alat pengangkat sesuai kriteria yang dibutuhkan. 

2. Pemilihan Alat Pengangkat 

Menentukan jenis dan spesifikasi alat pengangkat yang paling cocok untuk mengangkat beban dengan aman. Hal ini mencakup pemilihan crane, derek, chainblock, sling, dan peralatan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan. 

3. Perhitungan Beban dan Stabilitas

Melakukan perhitungan matematis untuk memastikan bahwa alat pengangkat yang digunakan memiliki kapasitas yang cukup untuk mengangkat beban dengan aman. Juga, mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti; jarak angkut, titik angkat, dan kestabilan selama pengangkatan. 

4. Penentuan Titik Angkat (Lifting Point) 

Menentukan titik-titik angkat yang aman dan tepat pada beban material yang diangkat. Hal ini melibatkan analisis struktural dan pemahaman tentang distribusi beban untuk menghindari deformasi atau kerusakan pada beban. 

5. Penyusunan Jadwal dan Koordinasi 

Merencanakan jadwal pengangkatan, termasuk waktu yang diperlukan untuk menyiapkan peralatan, mempersiapkan area kerja, dan koordinasi dengan tim lain yang terlibat dalam proyek. 

6. Penentuan Kebutuhan Personel 

Menentukan jumlah dan jenis personel yang dibutuhkan, seperti; operator, rigger, banksman, watchman (jika dibutuhkan), mechanician, dan personel lain yang terlibat dalam proses pengangkatan. 

7. Mempersiapkan Dokumen dan Sertifikasi 

Mempersiapkan berbagai dokumen dan sertifikat yang dibutuhkan, seperti; Sertifikat Ijin Operator (SIO), sertifikat Rigging dan Slinging, dokumen alat Angkat Angkut, dokumen inspeksi peralatan, sertifikat K3, dan sebagainya. Semua sertifikat tersebut baik untuk alat angkat angkut maupun personel yang terlibat harus sudah disiapkan dan valid sebelum melaksanakan operasi pengangkatan. 

Penulis: Bagas Andrian Permana

(upnjatim.ac.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun