Mohon tunggu...
Mohammad Bagas Kurniawan
Mohammad Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Suka Musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Storytelling dalam Presentasi

24 Desember 2024   20:30 Diperbarui: 24 Desember 2024   20:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa itu Storytelling dalam Presentasi?

Storytelling dalam presentasi adalah penggunaan elemen cerita untuk menyampaikan pesan atau informasi. Ini bukan hanya menyampaikan fakta dan data, tetapi membingkainya dalam sebuah narasi yang menarik perhatian audiens.

Manfaat Storytelling

  • Mengaitkan Emosi: Cerita dapat menghubungkan emosi audiens dengan materi yang disampaikan, membuat mereka lebih terlibat.
  • Meningkatkan Ingatan: Orang lebih mudah mengingat informasi yang disampaikan melalui cerita.
  • Menyampaikan Pesan Kompleks: Cerita dapat menyederhanakan konsep yang kompleks dan membuatnya lebih mudah dipahami.

Struktur Storytelling

  • Pembukaan: Memperkenalkan latar belakang dan konteks.
  • Konflik: Menghadirkan tantangan atau masalah yang harus dihadapi.
  • Penyelesaian: Menjelaskan bagaimana masalah diselesaikan.
  • Penutup: Memberikan kesimpulan dan pelajaran yang bisa diambil.

Contoh Praktis

Misalkan kamu sedang memberikan presentasi tentang pentingnya manajemen waktu. Kamu bisa memulai dengan cerita pribadi:

Ketika saya pertama kali mulai bekerja, saya sering merasa kewalahan dengan semua tugas yang harus diselesaikan. Seperti pagi hari itu, dengan deadline yang mendekat, saya menyadari bahwa saya membutuhkan sistem untuk mengatur waktu saya dengan lebih baik. Di sinilah saya menemukan teknik Pomodoro, yang membantu saya fokus dan meningkatkan produktivitas saya.

Tips Membangun Cerita yang Menarik

  • Relevansi: Pastikan cerita yang kamu gunakan relevan dengan topik presentasi dan audiens.
  • Detail: Sertakan detail yang cukup untuk membuat cerita hidup, tetapi hindari terlalu banyak informasi yang bisa membingungkan.
  • Emosi: Gunakan bahasa yang menggugah emosi audiens.
  • Dialog: Menyisipkan dialog bisa membuat cerita lebih hidup dan dinamis.
  • Visualisasi: Gunakan gambar atau video untuk mendukung cerita kamu.

Audiens sebagai Pahlawan

  • Libatkan Audiens: Buat audiens merasa menjadi bagian dari cerita. Posisi mereka sebagai "pahlawan" yang akan menemukan solusi melalui presentasimu.
  • Interaktif: Ajak audiens berpartisipasi dengan pertanyaan atau aktivitas sederhana yang mendukung narasi cerita.

Elemen Visual

  • Visual yang Mendukung Cerita: Gunakan slide atau grafik yang mendukung cerita yang sedang kamu sampaikan.
  • Animasi dan Video: Sertakan video pendek atau animasi yang relevan untuk memperkuat pesan ceritamu.

Penyampaian Emosi

  • Variasi Nada dan Intonasi: Gunakan variasi nada suara dan intonasi untuk menekankan bagian-bagian penting dari cerita.
  • Bahasa Tubuh: Pastikan bahasa tubuhmu mendukung cerita yang kamu sampaikan. Gestur dan ekspresi wajah bisa memperkuat pesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun