Semoga ini bukan kicauan belaka oleh MENAKERTRANS cak Imin untuk menutup secara permanen pengiriman tki di berbagai belahan dunia. Bagaimana tdk, justru dari berbagai belahan dunia tki yg di kirim kebanyakan dari sektor informal yg sudah menyumbang trilyunan rupiah pertahun, dan pasar yg strategis malah yg banyak memesan jasa tki yaitu sektor informal contohnya kerajaan arab saudi. Ini bukti strategis pasar yg mendongkrak perekonomian indonesia dari sektor non migas.
Ada kekhawatiran dari APJATI selaku pihak PENGEKSPOR TKI yg di kirim dari berbagai negara penempatan, sangat di rugikan bila pemerintah menutup pengiriman tki ini, dengan berbagai rayuan dan membentuk opini yg mengatas namakan kesejahteraan tki dan bermacam bentuk suguhan yg mendewakan HAM sbg salah satu senjata untuk meluluhkan pemerintah. Seandainya benar" tki di tutup secara permanen otomatis pengusaha EKSPOR ORANG dari turunan arab sudah memprediksi bisnis mereka yg omzetnya ratusan juta rupiah pertahun akan GULUNG TIKAR.
APJATI adalah segerombolan pembisnis yg hanya mementingkan bisnis ketimbang PERLINDUNGAN TKI itu sendiri, buktinya? dimanakah APJATI ketika para PAHLAWAN DEVISA di rundung masalah? toh tugas mereka sbg PENGEKSPOR aj koq, ketika banyak permasalahan datang mereka dmn? pasti lempar tanggung jawab dan ujung"nya pemerintah juga yg turun tangan.
Salam santun
posted in riyadh by Bagas Afandi II