Mohon tunggu...
Badu Atai
Badu Atai Mohon Tunggu... pegawai negeri -

orang kecil berpikir besar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembantu Rumah Tangga Terkini

8 April 2012   11:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:53 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13338843371902043002

Saat ini zaman globalisasi. Aktivitas penduduk yang berdomisili di kota amat tinggi. Dengan kemajuan emansipasi, banyak suami istri yang bekerja. Pagi-pagi berangkat kerja bersama. Pulang pun udah sore hari.

Oleh sebab itu kebutuhan  yang amat mendesak adalah keberadaan Pembantu Rumah Tangga. Disingkat dengan PRT. Untuk mendapatkan yang sesuai dengan keinginan memang rada susah mencarinya. Berbagai alasan dan tipikalm perlu dikaji dengan jelimet. Apalagi saat ini orang sudah pada pintar. Meski ia calon PRT. Malah, ketika interview salah-salah calon majikan pula yang diselidiki. Apakah mencuci dengan mesin cuci? Apakah ibuk punya bayi? Kadang hal-hal tersebut bisa menjadi negosiasi besar kecilnya gaji.

Namun secara umum tugas pembantu adalah menyapu dan mengepel lantai minimal pagi dan sore hari. Mencuci dan sterika pakaian. Membersihkan kamar mandi, belanja keperluan  dapur dan memasak. Menyiran bungan dan maintain halaman rumah. PRT yang mengerti dengan tugasnya akan membuatkan kopi atau teh menjelang tuan rumah berangkat kerja. Menyiapkan sepatu dan kaos kaki.

Bisa jadi, pembantu di zaman kini ada yang berpendidikan tinggi. Atau lebih tinggi dari biasanya hehehe. Disebabkan sulitnya lapangan kerja.

Jika dibuat klasifikasi, ada berbagai tipe pembantu. Ada pembantu sejati, pandai menempatkan diri. Kerja tanpa pamrih, hormat sama majikan. Ada tipe pembantu selebriti. Suka berpakaian sexy. Membawa hape kian kemari. Parfumnya wangi sekali. Tapi kerja setengah hati. Maunya tiap bulan naik gaji. Majikan pun suka digonta-ganti hihihihi.

Ada PRT tinggi gengsi. Walau kerja resminya emang PRT. Malu kali. Merasa rendah harga diri. Di luar rumah mengaku famili. Udah gitu boros traktir rekan seprofesi. "Saya sebenarnya famili nyonya rumah lho." lagi nunggu panggilan kerja di Matahari hihihih.

Ada juga tipikal pembatu yang memonopoli. Di rumah dia pegang kendali. Kerjaannya pantang dicampuri. Kurang basa basi. Lancang dan berani. Misalnya majikan sedang nonton tivi, chanel ia pula yang gonta ganti.

Banyak kasus yang terjadi, tunggu update PRT terkini.....bersambung.

suka pergi-pergi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun