Mona sering berbicara sendiri sejak tiga bulan yang lalu. Ia merasa ada seseorang yang selalu megajaknya berbicaradan bermain. Monalisa nama lengkapnya, adalah gadis kecil berusia sembilan tahun. Ia tinggal bersama dua orang kakak, satu laki-laki dan satu perempuan. Ayah dan ibunya sering membicarakan tentang Mona bagaimana cara mengatasinya. Monajuga sering untuk diajak bermain bersama orang tuanya. Tapi kadang-kadang ia menyendiri tanpa sadar seolah-olah ia tiba-tiba diajak bermain oleh orang lain.
Pernah, Mona keluar ke halaman rumah sendirian ketika keluarganya masih tertidur pulas di pagi hari sekitar pukul 05.00. Ia tiba-tiba keluar ke halaman dan bermain sendiri. Ia berayun-ayun dan berlari-lari sendiri dengan senang gembira. Sekitar setengah jam kemudian kedua orang tuanya bangun dan terkejut ketika membuka jendela. Mereka berdua melihat apa yang terjadi pada Mona. Mereka berdua segera berlari dan menghampiri Mona. Namun ada yang mengherankan pada Mona. “aku pengen main ! papa mama tidur aja, aku pokonya mau maiiin !”. Begitu terus jawabannya saat ayah dan ibunya menariknya kembali ke dalam rumah.
Kemarin malam, hal aneh terjadi lagi pada Mona. Mona ditemukan berada di pojok kamarnya. Ia duduk jongkok dengan tangan sendekap serta nafas terengah-engah. Kedua telapak tangannya menutupi wajahnya. Ayah dan Ibunya mencoba menghampiri Mona pelan-pelan dan bertanya kepada Mona tentang apa yang terjadi pada dirinya. Namun, mereka berdua dibuat kebingungan dan khawatir atas jawaban dari Mona. “Takuut…takuut..aku takuut….” Begitu katanya berulang kali.
Setelah Mona digendong oleh ayahnya menuju tempat tidur, ia didudukkan dan diberi minum agar tenang. Kemudian dengan perlahan ia ditidurkan oleh ibunya. Saat tengah malam, Mona berlari-lari di rumah. Ketika malam, seluruh pintu rumah dan jendela terkunci dan kali ini kunci-kunci itu dibawa ayahnya. Mona berlari-lari mulai dari depan kamarnya, melewati kamar kakak-kakaknya dan di ruangan tengah serta ruang tamu ia berlari-lari mengitari dalam rumah. Kedua kakaknya terbangun dan segera membangunkan orang tua mereka. Mereka segera menuju ruang tengah. Ayah dan Ibu Mona segera menghentikannya dan mengembalikan Mona ke tempat tidurnya. Kamar tidurnya tidak dikunci karena ditakutkan jika terjadi apa-apa, begitu pula dengan kamar-kamar tidur yang lain. Kedua orang tua Mona dan kedua kakaknya kembali ke kamar tidur masing-masing dengan terlihat lelah. Mereka tampaknya mulai enggan dengan kelakuan anak bungsu ini.
Pagi tadi, Mona masih berada di kamar. Namun, ia berbicara dan bernyanyi sendiri tanpa ada seorang yang terlihat bersamanya. Saat sarapan bersama keluarga, Mona tetap saja berbicara sendiri. Kedua kakaknya bertanya dengan nada kesal “Kamu ngomong sama siapa sih ? Lisa lagi ?”. “Iya, Lisa suka ngajak aku main-main sama nyanyi-nyanyi.” Begitu jawaban Mona dan ia tetap bebicara sendiri setelah menjawab pertanyaan kakaknya. Hingga setelah sarapan pun tetap saja Mona berbicara sendiri.
Perilaku-perilaku aneh tetap saja muncul dari Mona. Ia tetap berbicara sendiri, bernyanyi-nyanyi dan berlari-lari sendiri. Kadang-kadang, ia juga ketakutan secara tiba-tiba tanpa ada yang menakuti atau menyebabkan ia takut. Minggu ini masih dalam waktu liburan. Tapi liburan kali ini masih terasa tidak normal bagi keluarga Mona. Saat kedua kakaknya mengajakanya untuk bermain dan bejalan-jalan bersama, ia malah memukuli kedua kakaknya karena katanya mereka bedua telah mengganggunya bermain. Begitu pula saat kedua orang tuanya mengajakanya untuk jalan-jalan di luar sekaligus menonton. Ketika ayah dan ibunya baru saja masuk kamarnya, Ia malah melempari mereka berdua. Mona melempari kedua oranng tuanya dengan segala barang yang ada di sekitarnya, mulai dari mainan-mainan kecil hingga lampu tidur dan cermin ia lemparkan.Akhirnya datang sebuah mobil di depan rumahnya saat siang sekitar pukul 12.30 dan membawa Mona. Mungkin Mona akan diberi tempat tinggal tersendiri bersama anak-anak yang abnormal. Sungguh malang nasib Mona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H