Mohon tunggu...
Badrun Niam
Badrun Niam Mohon Tunggu... Peternak - Guru, Peternak dan Penggemar Sepakbola

Tulisan berasal dari pengamatan, pengalaman dan buku bacaan. | Happy Reading and Writing :) | Mari Berdikusi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Selamatkan Harimu dengan "Mencuci Waktu" [Part 1]

31 Desember 2020   10:11 Diperbarui: 31 Desember 2020   10:25 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Picture by: Lisa Fotios/Pexels.com)

Time Lock

Jangan biarkan setiap jam kita tanpa agenda. Selalu produktif di setiap detik. Jangan membiarkan detik-detik itu tidak bertuan. Jangan biarkan ada setiap menit yang tak ada rencananya. Secara umum hanya sedikit sekali orang di dunia yang mampu menggunakan time lock ini dan konsisten. Kita harus terus berlatih komitmen menaati rencana yang kita punya di setiap detiknya.

"Meski kita sudah membuat perencanaan setiap hari, masih ada komitmen dan disiplin yang harus dipenuhi"

Hati-hati dengan Interupsi

Ada satu hal yang paling membahayakan dan bisa mencuri waktu tanpa kita sadari bernama interupsi. Ada dua sumber interupsi yaitu social media dan walking visitor.

Interupsi yang pertama adalah media sosial. 

Kadang-kadang tanpa kita sadari membuka media sosial 15 menit, 30 menit dan bahkan sampai 1 jam kita membukanya. Lebih parah lagi, setelah kita buka sosial media, terasa capek. Karena capek akibat keseringan media sosial sehingga pekerjaan yang seharusnya bisa kita selesaikan hari itu tidak tuntas semuanya. Hati-hati, jika kebanyakan instagram-an, facebook-an, apalagi stalking-stalking hal yang nggak penting. Maka dari itu, mari kita mulai jauhkan dan kurangi intensitas kita dalam membuka media sosial. Mau tak mau kita harus latihan mengurangi penggunaan media sosial. Jangan sampai hal itu mencuri waktu kita.

Lalu interupsi yang kedua bersumber dari walking visitor.

Orang yang tiba-tiba datang terus ngajak kita ngobrol, ngajak cerita, ngajak cerita A, cerita B, padahal kita sedang mengerjakan sesuatu. Mungkin ada rasa tak enak hati untuk menolaknya. Tapi tahukah Anda, bahwa hal semacam itu adalah pencuri waktu kita yang sebenarnya. Saya tidak melarang Anda untuk berbincang dengan orang lain. Akan tetapi, yang saya tekankan bahwa ngobrol dengan orang lain kita atur waktunya di luar aktivitas yang telah kita rencanakan.  Bahkan jika perlu, di depan pintu kantor atau meja kerja, kita tuliskan "Don't Disturb!" atau "Jangan diganggu" karena sedang apa atau lagi apa dan sebagainya. Sekali lagi, hati-hati dengan interupsi. Pahami dan lawan interupsi, jangan sampai kita kecurian lagi.

Transition Time

Kita bisa memanfaatkan waktu-waktu transit (menunggu). Setiap hari akan ada aktivitas menunggu dari aktivitas satu ke aktivitas lainnya. Contoh, saat di bus, menunggu pesawat, di dalam kereta, saat menunggu dosen, sedang dalam antrean dan sebagainya. Tahukah Anda, bahwa waktu transit kita kurang lebih ada 3-4 jam di setiap harinya. Bayangkan, jika setiap hari kita punya transition time sebanyak 3 jam, artinya sebulan kita punya 90 atau 100 jam. 100 jam itu jika kita gunakan untuk baca buku, maka bisa menyelesaikan sebanyak 5 buku. Jadi, sebenarnya kita punya banyak sekali transition time yang jarang kita gunakan. Kita lihat orang bule, jika di atas kereta atau pesawat, mereka pasti ada yang menulis atau membaca. Selalu gunakan transition time kita untuk meningkatkan skill, menulis, membaca, berpikir, menyusun rencana atau apapun yang menambah kapasitas diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun