Menguak Tabir Badai ..Mungkin tidak saatnya sekarang kita bertemu
Masih sediakalan kau berkerudung senja
Kau janji akan kembali sendiri pada saatnya
Badai perubahan sudah mengguncang rona muka dan pancaraoba
Kasus demi kasus kau gelar bak sinetron dan balada
Kau anggap Dunia ini hanya Panggung sandiwara untuk memeras suaminya saja
Setelah itu kau hilang lenyap di semak belantara kembali menikamati ..
Buruan lainnya..
.. Badai tak Pernah Berlalu..
Tal dapat mengenali mana kawan dan mana Musuh..
Semua uji nyali saja
Menjadi matanbg setelah panjang Proses menyalahkan
Panji panji telah diganti..
Kereta perang telah usai  amarah kandas dirtengah badai goda..
Andalkan rangsum dari Negara Musuh ..
Tawanan Perang bangga ditawan Musuh..
Tidak ssama sekali merasa sebagi tawanan..
Malahan ikut menikamati hasil jarahan..
Sambar nggelap..
Singobarong dalam dada. Macan kembar dalam hatiku..
Ummat Mohammad ummatku bendulu semua hak dan makhluk sedunia
Sir allah Dzatnya llah dfqalm bayangan kelebat Harian
Nafsu jalang terpendam Rapi dalam Guci penyompang Wadhi..
Kau uji aku dengan baju renta dan badai perubahan yang lam sekian lama ..
Dan penantuan tida akhirnya..
Hingga semua pembaca ingin melihat bagaimana semua kisah berakhir..
Selalu kau awali dengan Babak baru wilhemmia..dan attasadhur..
Wal Gedual..ebrek ewek , dan ontosorohmu ..
Seribu begundal kau kerahkan  untuk Gerayangi aku dan mengejar dalam bayangan senja ...Vampir menghampiri... ya Vampir menjadi ..lelakuku sekranjg aku Raja Vampir.. Â
Pati, 1/7/2020
Mas pakde ustadz
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI