Adalah kebiasaan khalifah Umar Ibnu Al-Khatab, apabila malam tiba beliau terbiasa menyusuri gang-gang sempit di Madinah untuk melihat keadaan rakyatnya.
Pada suatu malam Beliau sampai di suatu rumah yang sayup-sayup terdengar suara orang yang sedang berbicara. Sampailah Khalifah mendekat ke rumah tersebut, dan yang berbicara ternyata seorang Ibu dan anaknya yang sedang berbicara itu. Mereka adalah penjual susu untuk keperluan masyarakat sekitar rumah mereka.
Pada saat itu produksi susu sedang menurun, sedang permintaan sangat besar. Maka sang bunda berkata pada putrinya, nak...... perbanyaklah susu itu dengan menambah air, kita akan untung banyak. Lalu apa jawaban sang anak, bunda..... kita dilarang oleh khalifah untuk berbuat curang.
Lalu sang bunda mengatakan khalifah tidak akan tahu nak, lalu sang putri menjawab, bunda Allah maha tahu akan apa yang kita perbuat. Jawaban itu membuat khalifah terkagum-kagum akan keteguhan iman si putri tersebut. Dan Dia hendak menjadikan putri tersebut menantunya.
Dan akhirnya pernikahan itu terjadi, dan yang luar biasa adalah dari pernikahan itu akan melahirkan cicit khalifah yang dikagumi dunia karena tanggung jawab dan keadilannya, yaitu Umar bin Abdul Aziz. Khalifah yang meminpin hanya dalam waktu tiga tahun tapi masyarakatnya merasa aman, nyaman dan tak kekurangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H