Ketika kemarin ikut PLPG isinya adalah tentang kurikulum 2013. Ada beberapa hal yang saya bisa tangkap pada kurikulum sebelumnya (KTSP), yang didahulukan adalah aspek kognitif, kemudian afektif baru psikomor. pada kurikulum 2013 maka yang didahulukan adalah sikap, maka ketika mendesain pembelajaranpun maka pada point inti yang didahulukan adalah mengamati.
Akan tetapi saya melihat banyak guru belum sepenuhnya memahami tentang ini, boleh jadi mereka belum dapat sosialisasi disekolahnya. Oleh karena kegiatan pembelajaran sepertinya sama saja seperti biasa.
Terlepas dari pro dan kontra tentang kurikulum ini saya melihat ada keinginan pemerintah untuk merubah mindset berpikir guru, dari teacher center ke student center. Guru harus mampu mendesain pembelajaran yang didalamnya siswa aktif dan guru mempasilitasinya.
Guru bukan lagi sumber belajar, ia hanya sebagai fasilitator saja. Oleh sebab itu ketika ada hal-hal yang diluar kemampuan guru dalam pemecahan masalah maka saya menganggap pembelajaran itu berhasil, dan jangan sungkan guru untuk belajar lagi.
Anak-anak kita dikelas pada saat sekarang ini, bukan seperti kita dikelas 30 tahun yang lalu. Mereka adalah anak-anak yang boleh jadi pengetahuannya di atas kita. Maka kurikulum 2013 mengarahkan supaya kita memberikan sentuhan spritual dan sosial kepada mereka.
Sehingga anak-anak kita bukan lagi cerdas otaknya, tapi juga lembut hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H