"Wa qaddimil akhossho fit tishali# Waqaddiman ma syi'ta fin fishali" (Alfiyah)
: dahulukan yang lebih dekat, lalu, yang lebih jauh, terserah kau memutuskan.
Barisan nadzam itu awalnya untuk menerangkan "ruju' dlomir/reveral kata pengganti". Bahwa dlomir yang memiliki potensi merujuk kepada kalimat yang lebih dekat, tidak seharusnya merujuk kepada yang lebih jauh. Pentingkan yang lebih dekat daripada yang jauh disana.
Untuk lebih mudah menjelaskan, kyai Nahwu saya mengatakan: "mangan muluk nganggo tangan kuwi luwih apik daripada nganggo sendok, kecuali dlarurat/makan menggunakan tangan lebih baik daripada menggunakan sendok, kecuali dalam kondisi terpaksa". Tangan lebih dekat dengan mulut daripada sendok. Tangan adalah yang muttasil (menyatu/fit-tishali) tubuh kita. Kecuali dalam kondisi yang sulit dan tidak mungkin. Contoh: makan mie atau bakso. Maka, yang munfasil (fin fishali).
Yang muttasil adalah primer, yang munfashil, terpisah dari kebutuhan dasar kita, adalah skunder dan tersier. Yang muttasil, adalah yang sekarang, penting, terpaksa, mendesak, menarik. Yang munfasil, yang instrumental, komplementer, penghias, pelengkap.
Baca catatan Lain M Abdullah Badri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H