Kosambi atau Komunitas Sastra Masyarakat Binjai kini telah berganti nama menjadi New Kosambi Plus.  Malam ini, Sabtu (9/1/21) langsung menggelar satu acara bertajuk,  "Malam Renungan Sastra".
Acara ini menurut Agus Susilo sebagai Ketua Koordinator, Â di isi berbagai materi seperti, Â baca puisi, Â musikalisasi puisi, Â tari dan lagu.
"Namun seperti biasa acara pokok adalah, Â penyerahan anugerah kepada seniman yang dianggap layak, " kata Agus.
Acara ini lanjut dia, Â menggandeng 20 seniman dari Medan dan Binjai. Sekaligus sebagai acara perdana di tahun 2021 ini dan juga perdana buat nama baru, Â New Kosambi Plus.
"Tetapi bagi Anugerah Sastra, ini merupakan yang ke 20. Sebab nama New Kosambi Plus hanya pembaruan dari nama yang lama, Â Kosambi. Gak ada apa apa hanya, Â penyegaran saja, " ujar Agus.
Lanjut Agus,  sastra Binjai dipelopori pada masa Jepang oleh Amal Hamzah yang menulis beberapa buku, salah satunya buku Pembebasan Pertama , berupa antologi cerpen, puisi, dan drama. Buku itu terbit pada 1949. Kemudian dikenal pula nama-nama lain dalam perkembangan sastra Binjai  seperti Abdul Jalil Sidin,  Ahmad Anwari Lubis, Fredie Arsy, M. Yunus Tampubolon, dan ratusan lainnya. Perkembangan sastra di masa lalu terbilang cukup kuat mengingat beberapa buku yang terbit dan teater-teater yang bermunculan.
Saat ini kata Agus lagi,  perkembangan sastra Binjai semakin pesat. Dengan hadirnya Kosambi, digawangi oleh sastrawan Binjai Tsi Taura atau Mat Kilau  yang senantiasa rutin menggelar kegiatan demi kegiatan sastra untuk mengajak para pecinta dan pegiat sastra tekun dan berkembang dalam memajukan dunia sastra.
"Kosambi juga selama kurun waktu 2019-2020 telah memberikan ANUGERAH SASTRA KOSAMBI pada 19 pegiat sastra yang memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan sastra di Sumatera Utara. Selain Kosambi ada beberapa komunitas lain yang melakukan pergerakan, semuanya itu memperkaya khasanah sastra di Binjai," ujarnya.
Melihat kondisi sastra Binjai yang semakin berkembang saat ini, besar harapan agar sastra di Kota Binjai dapat berkembang dan semakin jaya di Indonesia serta  menjadikan sastra sebagai alat penyadaran dan akses pembelajaran bagi masyarakat.
"Mari bersama-sama kita saksikan penampilan luar biasa mereka melalui siaran langsung FB SenyawaTV," tandasnya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H