Oleh: ayub hamzah fahreza
Memperingati Hari Film Nasional di Medan, Â 30 Maret 2019 sangat sederhana. Adalah Komunitas Film Taman (Kofita) dan Layar Indie Projeck (LIP). Mereka menggelar nonton bareng film Anak Medan.
Semula ada 3 film yang akan diputar yaitu, Â Mauliate, Wonder Kids dan satu film nasional yang bernuansa Sumatra Utara, 3 Nafas Likas. Namun pemutaran, Â Film tentang Mayjend Jamin Ginting ini tak dapat izin tayang dari produsernya. Informasinya izin tayang yang dikantongi Taman Budaya Sumut sudah berakhir.
Film tersebut menurut Wari Al Kahfi (personil dari Layar Indie Project, LIP) syutingnya dilakukan di Subang, Jawa Barat dan terkait dengan situasi kolonial. Mungkin karena pemutarannya waktu itu diutamakan di Istana Negara, mungkin pengenalan atas film tersebut secara umum hanya memicu sejarah perfilman di Indonesia.
Akhirnya LIP memutar 4 film pendek di depan Sanggar Pameran TBSU, Sabtu (30/3/2019). Dua lagi adalah film seri Komandan Jhon Tor. Film yang disutradari oleh Robby Saputra itu berdurasi sekitar 10 menit dengan dua potongan dalam bentuk episode. Episode pertama dengan judul Laporan Palsu. Sedangkan Episode Kedua dengan titel Cinta Harus Diperjuangkan.
"Orang Medan sukanya yang bayar. Jadi kalau bayar pasti ramai. Contohnya besok, di acara yang sama, kita jamin besok ramai," kata Wari.
Yang dimaksud Wari adalah pemutaran film yang ditayangkan oleh LIP masih dalam perayaan 69 Tahun Hari Film Nasional, 31 Maret 2019 mulai pukul 14.00 WIB dengan penayangan 4 film secara berbayar di Wesley House Jalan Sei Sirah No. 12 Sei Kambing Medan. Tempat dan ruang itu masih dapat menampung penonton sampai 100 orang, menunggu terwujudnya sebuah "Bioskop Indie" di kota Medan yang dipersiapkan dan dikonsolidasikan dari setidaknya 1.000 followers melalui online LIP.