Setelah tono dan tetangganya itu masuk rumah, orang itu mengenalkan kepada dua orang tamunya, bahwa pemuda yang dibawanya itu adalah orang yang sebelumya sudah diceritakan kepada mereka. Mereka saling berjabat tangan untuk mengenalkan dirinya masing –masing. “Nama saya Sucipto!” tamu memulai perkenalkan dirinya. “dan ini asisten pribadiku, namanya doni!” tamu itu melanjutkan mengenalkan asisten yang dibawanya itu. “Namaku Tono!” tono membalas dengan mengenalkan dirinya. “ Tadi pak darjo ( nama tetangga tono ) sudah membicarakan semuanya kepadamu kan?tujuan kami datang kemari adalah untuk mencari anak muda yang bisa dan mengetahui masalah – masalah mekanik! pak darjo sudah bercerita, bahwa dikampungnya ada seorang pemuda yang biasa membetulkan barang – barang elektronik! jadi saya datang kemari hanya untuk melihat dan menawarkan langsung kepada orang yang sudah diceritakan!” pak sucipto memulai pembicaraan dengan maksud kedatangannya ke kampung tono. “Ma’af pak! saya ini hanyalah seorang anak dari seorang petani dan pekerjaan saya dalam meng-otak – atik barang – barang elektronik itu karena saya hobi bukan karena saya ahli dalam hal itu dan saya juga tidak pernah sekolah khusus mekanik!”. Tono menjawab dengan merendah. “Justeru itu, saya datang kemari dan menawarkan pekerjaan ini kepadamu karena saya sudah tahu semuanya! walaupun kamu tidak pernah sekolah khusus dibidang mekanik tapi kamu tahu tentang bagaimana membetulkan barang – barang elektronik dengan sendirinya!” jawab orang itu. “Apakah kamu bersedia bekerja diperusahaan saya?” lanjut orang itu menawarkan pekerjaan kepada tono. “Tapi kan pak..” tono mencoba menjawab. “Sudahlah tidak usah ada tapi – tapian, saya sudah memikirkannya matang – matang dengan mengajakmu bekerja diperusahaan saya!” potong orang itu. “Baiklah pak saya menerima tawaran baik bapak tapi sebelumnya saya akan bicarakan dulu kepada orangtua saya sekaligus mau minta izin kepada mereka?!” tono menerima tawaran tamu pak darjo itu. “Kapan saya bisa ke perusahaan bapak?”. Tanya tono. “Kalau bisa minggu depan kamu datang ke perusahaan saya sekaligus penempatan posisi yang tepat untuk kamu?!”. Jawab pak sucipto. “Insyaallah saya usahakan minggu depan bisa datang ke perusahaan bapak!” jawab tono.
Singkat cerita, pertemuan dengan tamu – tamunya pak darjo sudah selesai dan tono pun berangkat ke sawah lagi untuk menceritakan semuanya tentang tawaran pekerjaan dari temannya pak darjo kepada orangtuanya. Setelah sampai di sawah dimana dia orangtuanya bekerja, tono memanggil orangtuanya! “ bapak! ibu! Bisa kesini dulu sebentar?saya ada kabar baik untuk bapak sama ibu!”. “Kabar baik apa ton?” Jawab orangtuanya serentak. Tadi temannya pak darjo tetangga kita menawarkan pekerjaan kepada saya diperusahaannya!” tono menjawab pertanyaan orangtuanya. “Oh itu berita bagus ton!” jawab ayahnya dengan nada senang. “Terus kamu menerima tawarannya itu?” lanjut ayahnya. “Saya menerima tawarannya! tapi kalau bapak dan ibu tidak mengizinkan, maka saya akan membatalkannya kok?!” jawab tono. “Anakku! janganlah kamu menolak rizqi dari allah melalui orang itu tanpa menyia –nyiakan kesempatan itu? ambillah kesempatan itu? kamu juga tahu kan dijaman sekarang ini sangat susah mencari pekerjaan? walaupun sudah jadi sarjana, belum tentu mendapat kesempatan kerja yang datang dengan sendirinya?” jawab pak sukardi untuk mengingatkan anaknya. “Jadi bapak dan ibu izinkan saya bekerja diperusahaan teman pak darjo itu?” tanya tono dengan perasaan gembira. “Iya ton! bapak sama ibu mengizinkan kamu bekerja disana!tapi jangan sampai lupa, berbuat baiklah sama orang- orang, jangan sampai mereka membicarakan kejelekanmu?dan yang paling penting, kamu jangan sampai meninggalkan shalat yang lima waktu?” jawab ayahnya. “Iya pak! insyaallah saya tidak akan lupa dengan apa yang telah bapak katakan pada saya barusan!” jawab tono. Next........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H