Kesulitan ketiga yang biasanya dihadapi calon penulis adalah membuat tulisan yang baik dan menarik. Banyak orang telah melewati kesulitan pertama dan kedua. Dia sudah mampu menemukan ide dengan mudah. Begitu juga mengolah dan mengembangkannya. Namun tidak sedikit orang yang menulis asal menulis. Jangankan menarik, menyusun rangkaian kata dan kalimat saja masih berantakan. Kalimat-kalimat yang sangat panjang, tidak jelas batas antar alinea, bahkan masih banyak yang belum bisa membedakan antara kata depan dan awalan.
Sebagai seorang editor di sebuah harian online berbasis pewarta warga, saya sering menemukan kesalahan-kesalahan yang sangat mendasar. Ada penulis yang menulis sebuah kalimat yang sangat panjang hingga satu alinea hanya berisi satu kalimat. Ada lagi penulis yang belum bisa membedakan mana di yang awalan mana di yang kata depan, sehingga penggunaannya terbalik-balik. Kesalahan lainya adalah sebuah alinea yang berisi dua atau lebih pokok bahasan. Bahkan masih ada juga penulis yang belum paham dalam penggunaan huruf kapital untuk nama orang, nama kota dan sebagainya.
Ibarat sebuah masakan, tidak cukup hanya sekadar dimasak dan kemudian dihidangkan begitu saja. Masakan yang enak akan terlihat dari tampilan dan tercium dari aromanya. Jika tampilan dan aromanya saja sudah heemm, orang tentu akan tertarik untuk mencicipinya. Begitu pun dengan sebuah tulisan. Bagaimana orang akan tertarik untuk membacanya, jika susunan kata dan kalimatnya sudah berantakan? Orang akan mengabaikan bahkan mungkin mencapakan tulisan seperti itu. Boro-boro bisa dimuat di media massa atau dibukukan, editor pun akan enggan untuk membacanya.
Kalau begitu menulis itu ternyata sulit yah? Ya, untuk menulis yang baik dan menarik itu memang tidak mudah. Dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan dasar tentang tata bahasa. Namun jangan khawatir karena untuk mengatasi hal itu sangatlah gampang dan sederhana. Keterampilan otomatis akan diperoleh siapa saja yang rutin berlatih menulis. Jadi, agar terampil menulis, ya harus rajin dan terus-menerus menulis. Menulis apa saja.
Pengetahuan tata bahasa juga sebenarnya bukanlah perkara baru. Sejak di SD, SMP dan SMA kita selalu ketemu pelajaran Bahasa Indonesia. Ingat-ingat itu, semua pasti telah kita pelajari. Jika lupa, coba cari dan baca buku-buku itu di Perpustakaan. Kalau tidak ketemu juga, cari di Toko Buku. Kalau tidak ada juga, sekarang jaman online, cari di google. Gampang.
Jika kita telah terampil menulis dengan sedikit pengetahuan kebahasaan, tulisan kita akan lebih baik dan insya Allah menarik.
Salam Menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H