Mohon tunggu...
Badiyo
Badiyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Content Creator

Seneng baca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Black Campaign dalam Kampanye Politik

26 Mei 2014   22:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:05 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kampanye Politik adalah upaya secara terencana dan terorganisir yang bertujuan untuk mempengaruhi calon pemilih dalam mengambil keputusan. Kampanye politik merupakan bagian penting dalam marketing politik. Selain berfungsi sebagai marketing politik, kampanye juga sebagai upaya dalami pendidikan politik

Dalam dunia politik dikenal dua macam kampanye, yaitu kampanye positif dan kampanye negatif. Kampanye positif yaitu mengangkat hal-hal yang baik dari suatu partai atau figur, dan menganjurkan orang untuk memilih partai atau figur tersebut.

Sedangkan kampanye negatif yaitu kampanye yang mengangkat hal-hal atau sisi buruk dari suatu partai atau figur, dan menganjurkan orang untuk tidak memilih partai atau figur tersebut.

Baik kampanye positif maupun kampanye negative, dalam mengangkat keunggulan maupun sisi keburukan suatu partai atau figur, keduanya berdasarkan fakta dan data. Karena itu, kedua macam kampanye itu boleh dan sah untuk dilakukan. Meski secara etis, kampanye negatif sebaiknya dihindari.

Jenis kampanye yang sebenarnya tidak dikenal dalam dunia politik namun sering ditemukan di masyarakat yakni kampanye hitam atau Black Campaign. Kampanye hitam yaitu mengangkat isu-isu negatif dari suatu partai atau figur dan menganjurkan orang untuk tidak memilihnya. Kampanye hitam dihembuskan tanpa berdasarkan data dan fakta yang jelas. Karena itu kampanye hitam atau Black Campaign merupakan tuduhan tidak berdasar dan cenderung fitnah.

Alangkah indahnya jika setiap partai politik, tokoh atau masyarakat pendukungnya memilih jenis kampanye positif. Partai Politik, tokoh atau para pendukung mengangkat hal-hal positif, keunggulan, kelebihan dan kehebatan partai politik atau tokoh yang didukungnya. Kemudian secara persuasif mengajak masyarakat untuk memilih dan mendukung partai politik atau tokoh tersebut.

Selebihnya, tidak harus mengangkat sisi negatif, kelemahan dan kekurangan partai politik atau tokoh lain. Bukankah kita telah diajarkan oleh agama kita, bahwa mengungkit keburukan orang lain itu ibarat memakan bangkai saudara sendiri. Apalagi kalau hal-hal negatif itu diungkap tanpa fakta, bukti dan data yang ada dan nyata. Jangan sampai semua itu menjadi fitnah dan bukankah fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan?

Salam Demokrasi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun