Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Thailand pada laga terakhir penyisihan grup E, cabang sepak bola Asian Games 2014 di Korea Selatan, Senin (22/9). Kedua tim, Indonesia dan Thailand telah memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Laga terakhir penyisihan grup nanti hanya akan menentukan juara dan runner-up grup E.
Indonesia dan Thailand sama-sama mengumpulkan nilai 6 hasil dari dua kali menang, namun Indonesia unggul selisih gol. Karena itu, Indonesia hanya butuh hasil imbang untuk menjadi juara grup E, sedangkan Thailand wajib menang.
Begi Indonesia dan Thailand, menjadi juara sangat penting mengingat lawan yang akan dihadapi pada babak 16 besar. Jika menjadi juara grup, akan terhindar bertemu dengan Korea Utara yang telah memastikan menjadi juara grup F. Lawan yang akan dihadapi adalah pemenang antara Tiongkok dan Pakistan yang relatif lebih ringan disbanding Korea Utara.
Karena itu, meski sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar, kedua tim akan memaksakan kemenangan. Sayangnya tiga pilar Timnas Indonesia mengalami cedera saat menghadapi Maladewa beberapa waktu yang lalu. Mereka adalah Andritany Ardhiyasa, Rizki Ramdhani Lestaluhu dan Dedi Kusnandar.
Mengingat kondisi tersebut, Pelatih Indonesia, Aji Santoso akan merotasi pemainnya saat menghadapi Thailand sebentar lagi. Selain untuk mengganti pemain yang mengalami cedera, rotasi dimaksudkan guna memberi kesempatan para pemain yang belum tampil.
Selain penjaga gawang Teguh Amirudin, Novri Setiawan dan Rasyid A. Bakri, pemain baru yang mungkin akan diturunkan antara lain Rizki Ahmad Sanjaya Pellu, Saiful Indra Cahya, Yandi Sofyan dan Aldair Makatindu.
Salah seorang pemain, Bayu Gatra Sanggiawan bertekad dan bersemangat untuk bisa mengalahkan Thailand. Bayu Gatra adalah salah satu pemain yang juga memperkuat Indonesia ketika takluk 0-1 dari Thailand di final SEA Games Myanmar tahun lalu.
Dengan adanya suntikan tiga pemain senior, Bayu Gatra yakin kali Indonesia akan mampu mengalahkan Thailand sekaligus membalas kekalahan tahun lalu. Ketiga pemain senior dimaksud adalah Victor Ikbonefo, Ahmad Jufriyanto dan Ferdinand Sinaga.
