Mohon tunggu...
Badingatul Mafudah
Badingatul Mafudah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

annyeong

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Pembelajaran

4 Januari 2024   11:14 Diperbarui: 4 Januari 2024   11:26 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun tidak secara langsung dengan menggunakan berbagai media pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah cara pandang, pola pikir, dan arah yang diambil pendidik dalam memilih metode pembelajaran yang memungkinkan terlaksananya pembelajaran yang efektif. Dengan demikian, pendidik dalam menetapkan langkah yang akan diambil dalam pembelajaran harus memperhatikan kecenderungan peserta didik yang disenanginya. Hal ini berkaitan dengan kecerdasan yang menonjol pada masing-masing siswa. Setiap siswa mempunyai ranah kecerdasan yang berbeda, perbedaan kecerdasan tersebut akan menimbulkan perbedaan gaya belajar. Hal ini merupakan faktor utama bagi pendidik dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan ditetapkan.
Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
Menurut Tarbani Rusyan dkk, dalam Syaiful Bahri Djamarah, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Konsep dasar strategi belajar mengajar:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku
2. Menetapkan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar
3. Memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar
4. Menetapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar

b. Sasaran kegiatan belajar mengajar
Pada tingkat sasaran atau tujuan yang universal, manusia yang diidamkan tersebut harus memiliki kualifikasi:
1. Pengembangan bakat secara optimal
2. Hubungan antar manusia
3. Efisiensi ekonomi
4. Tanggung jawab selaku warga negara

c. Belajar mengajar sebagai suatu sistem
Sebagai suatu sistem, belajar mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasi kan sehingga antar sesama komponen terjadi kerja sama. Persoalan yang sering dihadapi guru antara lain, tujuan apa yang harus dicapai, materi apa yang diperlukan, metode, alat mana yang harus dipakai, dan prosedur apa yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi.

d. Hakikat proses belajar mengajar
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.

e. Entering Behavior siswa
Entering behavior siswa adalah tingkat dan jenis karakteristik perilaku anak didik yang telah dimilikinya ketika mau mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini bisa diketahui dengan bertanya atau pre-tes sebelum proses belajar dilangsungkan

f. Pola-pola belajar siswa
Robert M. Gagne membedakan pola-pola belajar siswa ke dalam 8 tipe , dimana yang satu merupakan persyaratan bagi lainnya yang lebih tinggi hirarkinya:
1. Belajar isyarat
2. Belajar stimulus respon
3. Rantai atau rangkaian
4. Asosiasi verbal
5. Belajar kriminasi
6. Belajar konsep
7. Belajar aturan
8. Memecahkan masalah

g. Memilih sistem belajar mengajar
Berbagai sistem pengajaran yang menarik perhatian akhir-akhir ini adalah :
1. Belajar mencari dan menemukan sendiri
2. Ekspository learning
3. Mastery learning
4. Humanistic education

h. Pengorganisasian kelompok belajar
Hal ini berkaitan dengan jumlah siswa yang diajar. Jika siswa satu orang, maka strategi yang cocok adalah tutorial. Jika siswa 2-20 orang maka lebih cocok strategi diskusi atau seminar. Jika siswa berjumlah 20-40 orang, maka strategi yang cocok adalah strategi klasikal dengan metode yang bervariasi. Jika siswa berjumlah lebih dari 40, maka metode yang cocok adalah metode ceramah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun