Mohon tunggu...
baderi imam muchdi
baderi imam muchdi Mohon Tunggu... Security - CISO, IS Auditor,

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cinta dan Pengorbanan

31 Juli 2020   21:00 Diperbarui: 31 Juli 2020   21:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Baderi

Hari Raya iedul Adha, salah satu hari spesial yang ditunggu umat Islam diseluruh dipenjuru dunia. Hari yang mengingatkan kedudukan dan ketundukan Hamba di hadapan Sang Maha Pencipta Alam Semesta ini, yang kekuasaan-Nya meliputi langit dan bumi, Maha Raja Diraja yang patut menjadi satu-satunya Zat Yang Sombong. Lalu hamba memuji-Nya, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Hamba dengan segala kelemahan dan kefakirannya dituntut patuh dan taat terhadap Sang Maha Esa. Hamba yang fakir diberi kecukupan sandang, pangan, papan oleh Sang Maha Kaya. Hamba yang lemah diberikan tenaga, daya, upaya olah Sang Maha Kuat. Lantas, patutkah hamba berjalan dimuka bumi ini sombong dan mengingkari nikmat-nikmat-Nya. Maka hambapun lalu memuji-Nya, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Allah telah memberikan segala sesuatu untuk hambanya melebihi apa yang tidak diketahui hamba. Atas kasih dan sayang-Nya, seluruh hamba mendapatkan rezki berupa jiwa raga dan harta benda dari Nya. Kepemilikan jiwa raga dan harta benda itu sejatinya milik Sang Maha Kaya. Hamba hanya sekedar menerima pinjaman belaka dsn sewaktu-waktu diminta Nya. Lalu, hamba cenderung lupa hakekat status kepemilikan itu, hingga merasa seolah-olah miliknya dan mencintainya melebihi cintanya pada Sang Pemberi.

Disinilah cinta hamba diuji oleh Sang Maha Pengasih dan Penyayang. Tiada cinta tanpa pengorbanan, tiada kenikmatan tanpa pengorbanan, tiada keberhasilan tanpa pengorbanan. Disitulah Sang Maha Pencipta memberi  ujian dan cobaan. Hambapun telah diberikan tanda-tanda berupa pertanyaan, akankah hamba dibiarkan begitu saja dimuka bumi ini tanpa ada ujian dan cobaan ?

Pengorbanan kita tentunya tidak seberat dan sepedih para Nabi dan Rasul. Suri tauladan yang baik dari peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS atas Nabi Ismail AS menjadi tonggak sejarah pengorbanan umat manusia. Sejarah pengorbanan yang abadi dan diabadikan dalam kitab suci yang penuh dengan pelajaran dan hikmah bagi kaum seluruh alam. Pengorbanan untuk membuktikan cinta Nabi Ibrahim AS kepada sang Pencipta melebihi cintanya kepada putranya Nabi Ismail AS.

Cukuplah peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS menjadi hikmah yang mendalam untuk kita. Pengorbanan itu tentunya sangat berat buat kita, Allah Yang Maha Kuasa mengetahui batas kemampuan kita, hingga pengorbanan itu disyariatkan dalam bentuk penyembelihan hewan qurban. Disitu Lalu hamba memuji-Nya, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Pandemi Covid19 juga menyisakan pengorbanan yang kita alami. Selain mengorbankan hewan, kita juga mengorbanan waktu untuk tidak bepergian. Namun demikian, kita syukiri, bahwa pandemi Covid19 sebagai pemberian Sang Maha Kuasa yang tiada sia-sia segala apa yang diciptakannya.

Selamat Hari Raya Iedul Adha 1441 Hijriah, 31 Juli 2020. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menerima ibadsh qurban kita. Aamiin Ya Rabal 'Alamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun