Mohon tunggu...
Baden BadruJaman
Baden BadruJaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Hobi Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Akibat Covid-19

12 Desember 2022   18:41 Diperbarui: 12 Desember 2022   19:02 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengangguran dan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator ekonomi makro. Artikel ini membahas tentang permasalahan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia pada masa Pandemi Coronavirus 2019 (Covid-19) melanda. Tujuan dari penulisan artikel adalah untuk melihat dan mengasumsikan seberapa besar tingkat pengangguran di Indonesia dan seberapa besar penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal tahun 2020 terutama saat terjadi Pandemi Covid-19. 

Dari hasil analisis menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat diukur melalui peningkatan atau penurunan produk domestik bruto (PDB/GDP) yang dihasilkan suatu negara, karena indikator yang berhubungan dengan jumlah pengangguran adalah GDP. Pada masa pandemi Covid-19 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Pelambatan pertumbuhan ekonomi saat wabah coronavirus menyerang menjadi sebesar 2,97% (year on year).

Sedangkan pengangguran mengalami peningkatan akibat terjadi pemutusan hubungan kerja. Sejumlah 212.394 pekerja yang terkena PHK. Dengan adanya penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut, maka tingkat pengangguran di Indonesia juga mengalami kenaikan. Sehingga, kenaikan jumlah pengangguran dapat mengakibatkan defisit anggaran negara bertambah. Peningkatan defisit yang dialami Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 hingga menjadi sebesar 6,27% diukur dari produk domestik bruto (PDB).

Covid-19 telah dinyatakan WHO sebagai masalah global. Dengan adanya Pandemi Covid-19 dapat mengakibatkan melemahnya tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar 2,41% sebagai dampak dari wabah coronavirus. Sehingga hal tersebut berakibat pula pada tingkat defisit anggaran negara yang mengalami kenaikan. APBN tahun 2020 mengalami peningkatan angka defisit sebesar 6,27% dari peroduk domestik bruto. 

Selain itu, Pandemi Covid-19 berdampak juga pada banyaknya karyawan yang dirumahkan sehingga menjadi pengangguran akibat terkena PHK dari kantor karyawan tersebut bekerja yang terjadi pada pekerja sektor formal dan informal. Mayoritas PHK terjadi pada sektor usaha skala mikro. PHK pada sektor informal hingga mencapai angka 56,7% dari total jumlah tenaga kerja. Pengangguran yang terjadi karena PHK juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah.

Kemudian, dibutuhkan beberapa kebijakan pemerintah yang relevan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi dan terjadinya kasus PHK pada saat Covid-19. Beberapa kebijakan pemerintah yang dapat diterapkan untuk mengurangi masalah yang timbul akibat Covid-19 yaitu bagi para pekerja yang terdampak PHK, pemerintah merilis Kartu Pra Kerja sejak akhir Maret. Pada awalnya, pemerintah akan merilis Kartu Pra Kerja pada Agustus mendatang.

Sedangkan, perihal anggaran yang digunakan mencapai Rp. 10 triliun bagi 2 juta peserta di tahun ini. Selain itu, pemerintah telah mengucurkan kebijakan bagi perusahaan guna menjaga kestabilan perekonomian Indonesia. Selain kartu pra kerja, ada juga menjaga ketersediaan bahan baku, pembebasan pajak pasal 22 Impor kepada 19 sektor tertentu, Wajib Pajak KITE IKM.

Selanjutnya, analisis ini tidak dimaksudkan untuk memberikan ramalan peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Pada kondisi krisis Covid-19 ini banyak terjadi ketidakpastian dan informasi berubah dengan cepat. Namun, diharapkan analisis ini dapat memberikan gambaran tentang pengaruh Covid-19 terhadap pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia seecara utuh dan bagaimana tindakan terbaik yang harus dilakukan.

Sarannya yaitu kondisi ekonomi juga penting dalam situasi dan kondisi krisis seperti ini, bukan hanya pemerintah yang memilki peran besar dalam mengatasi masalah krisis global wabah corona ini, tapi kita juga berperan dalam melindungi perekonomian Indonesia sebaikbaiknya. Jadi, kita bersama pemerintah harus menyiapkan startegi-strategi jangka pendek, seperti pemberian bantuan, dan strategi jangka panjang, seperti edukasi penggunaan teknologi sebagai sarana pemasaran produk UMKM, untuk menghadapi pandemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun