Abu Bakar Sebelum dan Setelah Islam
Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Ishabah bernama asli Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Kaab bin Taim bin Murrah bin Kaab bin Luaiy bin Ghalib al-Qurasyi at-Taimi. Pada kakek keenam yaitu pada Murrah bin Kaab nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Abu Bakar termasuk sahabat assabiqunal awwalun atau sahabat yang pertama masuk Islam. Sahabat seperti Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Abdurrahman bin Auf masuk Islam melalui perantara Abu Bakar radhiyallahu anhu. Beliau biasa dipanggil dengan sebutan Abu Bakar yang diambil dari kata bahasa Arab al-Bakr yang memiliki arti unta muda.Â
Hal ini dikarenakan beliau biasa bermain dengan anak unta sebagaimana umumnya anak-anak Arab pada saat itu. Sementara gelar ash-Shiddiq beliau dapatkan karena senantiasa membenarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Nabi shalallahu alaihi wa sallam juga memberikan beliau julukan al-'Atiq yang berarti orang yang dibebaskan dari api neraka. Julukan tersebut diucapkan Rasul shalallahu alaihi wa sallam dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi (no. 3679) dan dishahihkan oleh Syaikh Nasiruddin al-Albani. Beliau adalah salah satu sahabat yang semasa jahiliyah tidak pernah menyembah berhala dan meminum khamar.Â
Beliau dikenal memiliki relasi yang cukup luas dikarenakan kepandaian dan pemahaman beliau yang mendalam mengenai nasab kaum Quraisy. Kehidupan beliau di masa jahiliyah terbilang jauh dari segala macam bid'ah dan khurafat serta kemungkaran yang terjadi pada masa itu. Ketika telah masuk Islam, Abu Bakar adalah orang yang paling gigih membela agama Allah. Beliau juga adalah orang yang membeli dan memerdekaan Bilal bin Rabbah yang saat itu adalah seorang budak, dari siksaan majikannya yang tidak suka dengan keislaman dari Bilal. Beliau juga adalah orang yang mendampingi Rasul shalallahu alaihi wa sallam dalam perjalanan hijrah Beliau shalallahu alaihi wa sallam yang penuh dengan rintangan dan marabahaya.
Abu Bakar Ketika Perang Badar dan Uhud
Abu Bakar radhiyallahu anhu ikut dalam semua peperangan bersama Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan hal ini telah oleh seluruh ulama ahli sejarah. Kisah heroik beliau di dalam kancah peperangan terbukti ketika Perang Badar, perang besar pertama dalam sejarah Islam melawan kaum kafir Makkah. Dalam perang itu, Abu Bakar radhiyallahu anhu selalu mendampingi Rasulullah dan menghalau setiap serangan kaum kafir Quraisy yang ditujukan kepada Nabi shalallahu alaihi wa sallam. Dan di Perang Uhud, Abu Bakar menerobos barisan kaum kafir demi untuk menemukan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan menjadi orang pertama yang tiba di sisi Beliau shalallahu alaihi wa sallam kemudian diikuti oleh sahabat lain seperti, Abu Ubaidah, Ali bin Abi Thalib, Talhah, az-Zubair, Umar bin Khattab dan lain-lain. Mereka kemudian berkumpul untuk menjaga Rasulullah.
Abu Bakar Ketika Menjadi Khalifah
Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu menjadi khalifah setelah wafatnya Baginda Rasul shalallahu alaihi wa sallam. Ketika masa pemerintahan beliau, Islam mengalami masa transisi yang ditandai dengan munculnya tiga kelompok pemberontak dan mengharuskan Abu Bakar untuk mengambil tindakan tegas demi persatuan dan kedamaian umat Islam. Tiga kelompok tersebut adalah kelompok yang enggan membayar zakat, kelompok yang murtad setelah wafatnya Nabi shalallahu alaihi wa sallam dan kelompok yang mengaku nabi palsu. Dengan usaha yang gigih dan bantuan dari Allah, Abu Bakar berhasil meredam pemberontakan ketiga kelompok tersebut yang ditandai dengan kematian para pemimpin mereka. Beliau juga melakukan perluasan wilayah ke daerah Irak uang dikuasai oleh kerajaan Persia dan Syam yang saat itu dikuasai oleh kerajaan Romawi.
Istri dan Anak Beliau
Sang khalifah meninggal pada hari Senin tanggal 12 Jumadil Akhir tahun 13 H dan menunjuk Umar bin Khattab sebagai pengganti beliau. Beliau memiliki empat orang istri yaitu Qutailah binti Abdul Uzza, Ummu Ruman binti Amir, Asma binti Umais, dan Habibah binti Kharijah. Dari keempat istri beliau tersebut, beliau memiliki tiga orang putra dan tiga orang putri. Putra beliau yaitu, Abdurrahman, Abdullah, Muhammad bin Abu Bakar ash-Shiddiq. Sementara tiga putri beliau adalah Asma, Ummul Mukminin Aisyah, dan Ummu Kultsum binti Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H