Mohon tunggu...
Humas BWI
Humas BWI Mohon Tunggu... -

www.bwi.or.id | Badan Wakaf Indonesia (BWI) adalah lembaga independen yang bertugas mengembangkan perwakafan di Indonesia. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awqaf SA: Indonesia Harus Memimpin Perwakafan Dunia

4 Juni 2014   22:30 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_340280" align="alignnone" width="641" caption="Zeinoul Abesien Cajee (Awqaf SA) dan Mustafa Edwin Nasution (BWI) sedang menandatangani MoU, Rabu (4/6/2014), di Kantor BWI."][/caption]

JAKARTA, KOMPASIANA.com—Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, sudah selayaknya Indonesia menjadi yang terdepan dalam banyak hal yang bertemakan keislaman. Misalnya dalam perwakafan.

Demikian diutarakan Zeinoul Abesien Cajee, Ketua Badan Wakaf Afrika Selatan (National Awqaf Foundation of South Africa/ Awqaf SA), Rabu (4/6/2014) siang di Kantor BWI di bilangan Taman Mini Indonesia Indah.

“Saat ini Turki sangat kuat dalam perwakafan. Namun Indonesia adalah negara besar sehingga nanti mestinya bisa dua kali lebih besar daripada Turki,” tutur Zeinoul.

Siang itu, Zeinoul bersama Amina Cajee (Divisi Program Kepemudaan Awqaf SA) dan dua orang dari Al Azhar Youth Leader Institute (AYLI), yaitu Rossticha AK Tazkia dan Muhammad Akbar Satrio, berkunjung ke kantor BWI. Mereka disambut dan ditemui oleh Wakil Ketua BWI Musfata Edwin Nasution, Wakil Sekretaris Sutami, Direktur Eksekutif Achmad Djunaidi, dan Ketua Divisi Kerja Sama Luar Negeri Nur Samad Kamba.

Mustafa Edwin mengamini harapan Zeionoul. Apalagi, menurutnya, aset tanah wakaf Indonesia saat ini saja sudah mencapai 3,4 miliar meter persegi. Sementara, potensi wakaf uang Indonesia sangat besar dan belum tergalih secara optimal.

Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak pada intinya saling berbagi mengenai kegiatan perwakafan di negara masing-masing serta menceritakan peluang dan tantangan perwakafan di kedua negara.

[caption id="attachment_340281" align="alignnone" width="623" caption="Suasana pertemuan delegasi Awqaf SA dengan Badan Wakaf Indonesia di Kantor BWI, Rabu (4/6/2014) siang."]

1401870459252813319
1401870459252813319
[/caption]

Kemudian kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama lebih lanjut untuk memajukan perwakafan di kedua negara. Mereka pun menandatangai nota kesepahaman yang isinya antara lain bahwa kedua pihak akan bekerja sama satu sama lain dalam berbagai kegiatan wakaf dengan menjunjung tinggi semangat solidaritas, persahabatan, dan persaudaraan. Kemudian kedua lembaga pada masa yang akan datang membuat suatu program wakaf bersama secara mutual. Meski demikian, kedua pihak sepakat untuk tetap menjadi lembaga yang independen dan saling menghormati perbedaan budaya organisasi masing-masing.

Mustafa Edwin menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, kerja sama seperti ini harus ditingkatkan guna kemajuan wakaf dan menjalin persahabatan di antara sesama lembaga pegiat filantropi wakaf.[]

Penulis: Nurkaib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun