Mohon tunggu...
BADAI KEBAIKAN
BADAI KEBAIKAN Mohon Tunggu... -

Sekolah di bidang Teknik Sipil dan diteruskan di bidang Manajemen lanjutan, spesialisasi manajemen operasional dan pemasaran internasional. Belajar banyak konsep IT di IBM Mengembangkan kewirausahaan dan profesi di bidang IT, Agrobisnis, Konsultan Konstruksi, Konsultan kehidupan (dlm aspek khusus)... Menjalankan amanah sisa usia dg selalu berharap bisa melihat bangsa Indonesia ini maju berkembang dg pemimpin2 yg baik dan melayani rakyatnya dg profesional. Semoga TUHAN memudahkannya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebahagiaan yang Sesungguhnya bagi Setiap Ciptaan Tuhan

10 Mei 2014   09:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebahagiaan yg sesungguhnya adalah kebahagiaan krn kesadaran kita bertambah tinggi bhw "jiwaraga kita" begitu sangat dekatnya dg TUHAN, begitu juga dg setiap ciptaan NYA.

Bahagia itu bukan menghindarkan diri dari setiap ciptaan NYA dan bersembunyi di sebuah tempat yg kita merasa nyaman. Bahagia itu bergerak mengalir di alam fana sesuai tataan NYA, dg banyak bertanya kepada NYA (melalui japri yg sudah disiapkan NYA utk setiap ciptaan NYA)... "apa maksud NYA menata kehidupan yg kita lalui sedemikian rupa, shg ada beraneka ragam suasana yg tampak di hadapan kita..."
"memohon utk diijinkan NYA memahami setiap kejadian yg kita lewati sesuai tataan NYA yg penuh misteri."
"Memohon dibimbing NYA agar kita pun bisa menjalaninya dg penuh kesadaran bhw TUHAN maha Pengasih dan maha Penyayang kepada semua ciptaan NYA."

Bahagia itu adalah menjalankan kehidupan dg keyakinan bhw semua komponen kehidupan di alam fana ini adalah ciptaan NYA dan milik NYA. Tidak ada yg perlu dihinakan, tapi serahkan kepada TUHAN utk menghakimi siapapun dan apapun. Menghinakan diri sendiri maupun menghinakan siapapun dan apapun, hanya akan menghasilkan kesedihan cepat atau lambat. kalaupun sempat merasa 'bahagia', maka bahagia yg kita rasakan adalah kebahagia semu, yg akan menjerat kita utk makin dekat jadi teman2 iblis serta pengikut2nya.

"Bila sudah menilai diri bahagia, maka cobalah uji apakah kebahagian yg kita rasa ini adalah kebahagiaan yg suci dan sesungguhnya ? atau kebahagiaan semu belaka yg hanya akan membuat kita menyesal di kemudian hari, DAN MENJADI PENYESALAN YG TAK BERGUNA"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun